Bursa Efek Indonesia (BEI) berupaya memberikan pemahaman kepada para pengelola dana pensiun tentang karakteristik, potensi, dan risiko investasi saham di BEI. Dalam upaya kali ini, BEI berkolaborasi dengan Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI).
Divisi Komunikasi BEI yang diwakili oleh Hani Ahadiyani menjelaskan bahwa BEI dan ADPI bersama-sama menyelenggarakan seminar bertema “Sinergi ADPI dan BEI dalam Rangka Meningkatkan Kinerja Dana Pensiun Melalui Investasi pada Saham”. Dalam seminar tersebut dibahas beberapa fakta tentang investasi saham dana pensiun.
“Porsi investasi saham pada portofolio industri dana pensiun yang diinvestasikan di BEI baru sekitar 12% dari total kelolaannya di berbagai instrumen investasi. Angka tersebut masih jauh jika dibandingkan dengan praktik investasi dana pensiun di negara lain yang porsinya di saham mencapai rata-rata 46%,” jelas Hani dalam press release BEI yang diterima di Jakarta, Kamis (1/11/2018).
Lebih lanjut, BEI menginformasikan bahwa total aset dana pensiun di Indonesia yang tercatat mencapai Rp250 triliun atau 1,7% dari produk domestik bruto Indonesia. Angka tersebut dinilai minim jika dibandingkan dengan rasio total aset dana pensiun di beberapa bursa dunia.
“Masih minimnya pemahaman investasi saham para pendiri dana pensiun juga berakibat pada pembatasan investasi di instrumen saham, baik secara swakelola maupun melalui manajer investasi dalam bentuk kontrak pengelolaan dana (KPD),” lanjutnya.
Meskipun begitu, BEI meyakini bahwa porsi investasi dana pensiun Indonesia di instrumen investasi saham masih mempunyai banyak ruang untuk terus tumbuh.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih