Calon Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan tidak pernah "pukul dada" sebagai Pancasilais, tetapi dirinya sering mempertaruhkan nyawanya untuk Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Saya tidak pernah mengaku sebagai Pancasilais, tetapi saya pertaruhkan nyawa untuk Pancasila," kata Prabowo saat menghadiri deklarasi Komando Ulama Pemenangan Prabowo Sandi (Koppasandi) di Jakarta, Minggu (4/11/2018).
Ditegaskan Prabowo bahwa Pancasila itu ada lima sila yang harus dijalankan seluruh rakyat Indonesia. Prabowo menekankan sila kelima adalah keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Oleh karena itu, dia menegaskan bahwa dirinya dan Sandi memiliki dua tugas, yaitu menghilangkan kemiskinan dari bangsa Indonesia dan menegakkan keadilan untuk seluruh rakyat Indonesia.
"Kedua hal ini memiliki makna yang luas sehingga koalisi yang kami bentuk disebut Koalisi Indonesia Adil dan Makmur agar bangsa kita aman karena kemakmuran bersumber dari keamanan," ujarnya.
Prabowo juga menyoroti kebijakan impor yang dilakukan oleh Pemerintah dalam sandang dan energi yang mencerminkan belum berdaulatnya bangsa Indonesia.
Dalam kesempatan itu, Prabowo berjanji apabila menjadi presiden, dirinya dan Sandi akan mewujudkan Indonesia yang berdiri di atas kaki sendiri (berdikari) sehingga tidak impor bahan pangan dan energi, bahkan Indonesia bisa swasembada.
"Saya bersaksi kalau saya dan Sandi menerima mandat rakyat maka akan membuat Indonesia berdiri di atas kaki sendiri sehingga kita mampu swasembada pangan dan energi. Oleh karena itu, ke depannya tidak perlu lagi kita impor 1,3 juta barel minyak," katanya.
Ia mengingatkan bahwa Indonesia saat ini sedang menghadapi kekuatan besar yang berasal dari luar negeri yang menginginkan Indonesia tidak kuat dan tidak berdaulat dan tidak bisa berdiri di atas kaki sendiri.
Oleh sebab itu, kata Prabowo, rakyat Indonesia tidak boleh lemah. Kalau lemah, akan diinjak dan didikte oleh negara lain.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti