Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Manulife Indonesia Bayar Klaim Korban Gempa Palu Rp875 Juta

Manulife Indonesia Bayar Klaim Korban Gempa Palu Rp875 Juta Kredit Foto: Manulife
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife Indonesia) membayar klaim kepada tiga ahli waris nasabah yang menjadi korban bencana alam di Palu, Sulawesi Tengah sebesar Rp875 juta.

Presiden Direktur & CEO Manulife Indonesia, Jonathan Hekster mengatakan bahwa hal tersebut merupakan komitmen Manulife Indonesia untuk senantiasa memudahkan hidup para nasabahnya. Selain itu, pihaknya juga memberikan layanan untuk memudahkan proses klaim. 

"Di samping simpati mendalam kami atas musibah gempa bumi, tsunami, dan kecelakaan penerbangan yang baru-baru ini terjadi, kami terus memenuhi kebutuhan nasabah kami, terutama saat dibutuhkan dengan memberikan respons cepat dan tepat, membantu mereka dalam memperoleh pertanggungan dan kebutuhan keuangan mereka, sehingga mereka bisa hidup dengan lebih baik dan menjalani keseharian dengan lebih percaya diri," kata Jonathan dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin (5/11/2018).

Salah seorang ahli waris nasabah Manulife, Adi (29) mengatakan, akibat bencana di Palu, kedua orangtuanya ikut menjadi korban. Bahkan, rumah dan tempat usahanya juga hancur bersama polis asuransi yang belum dapat ditemukan.

"Saya berterima kasih kepada Manulife atas pelayanan yang cepat, memudahkan proses klaim nasabah yang tertimpa bencana di Palu tanpa harus menunjukkan dokumen-dokumen asli. Adanya kejadian ini membuat saya sadar bahwa peran asuransi sangat penting di tengah risiko kehidupan yang tidak pasti," tuturnya. 

Adi mengatakan, setelah kejadian bencana ini ia harus segera memulihkan diri dan menata kehidupan untuk masa depan yang masih panjang. Menurutnya, pembayaran klaim tersebut akan sangat berarti bagi dirinya dan keluarga dalam proses pemulihan hidup pascabencana.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh ahli waris lain, Belo (36). Ia menjelaskan, dukungan dari Manulife Indonesia membuktikan bahwa layanan asuransi jiwa sangat penting.

"Layanan Manulife Indonesia sangat membantu, kami memiliki rasa aman dalam masalah keuangan, terutama ketika menghadapi situasi sulit usai bencana,"  papar Belo.

Jonathan Hekster menambahkan, selain proaktif dan segera membayar klaim kepada korban, Manulife Indonesia juga memahami kebutuhan nasabahnya dengan menghadirkan sejumlah layanan khusus kepada nasabahnya dan para tenaga pemasar atau agen.

Pihaknya, antara lain menyederhanakan layanan pembayaran klaim, menerapkan premium-waiver (pembebasan kewajiban pembayaran premi) bagi pemegang polis di Palu dan sekitarnya, serta mengaktifkan contact center.

"Manulife memfasilitasi premium-waiver, sebuah kemudahan layanan yang membebaskan ahli waris dari kewajiban pembayaran premi dalam periode tertentu kepada 5.000 polis individu di Palu dan sekitarnya," ujar Jonathan.

Selain nasabah, Manulife Indonesia menunjukkan perhatian penuh bagi para agennya di Palu dengan memberikan jaminan pendapatan bulanan untuk periode setahun. Dengan begitu, kata Jonathan, pihaknya ingin memberikan jaminan dan ketenangan pikiran kepada para agen yang terdampak bencana tersebut.

"Sehingga mereka bisa memulihkan diri dan keluarga dengan baik setelah tragedi hingga kembali fokus memberikan layanan terbaik kepada para nasabah," tambah Jonathan.

Sementara itu, terkait kecelakaan pesawat Lion Air, Jonathan menambahkan, Manulife Indonesia juga telah proaktif mencari tahu kemungkinan adanya nasabah mereka dalam daftar penumpang pesawat nahas tersebut.

Manulife Indonesia membuka contact center kepada pemegang polis atau ahli waris penumpang pesawat yang membutuhkan informasi lebih detail tentang produk dan layanan, termasuk klaim.

Sebagai informasi, Manulife Indonesia hingga saat ini melindungi lebih dari 2,4 juta nasabah dengan lebih dari 9.000 karyawan dan tenaga ahli pemasar yang tersebar 23 kantor pemasaran di seluruh dunia.

Pada 2017, Manulife Indonesia mencatatkan pertumbuhan premi bisnis baru hingga 19%, menjadi Rp4,4 triliun. Pada periode itu, total pendapatan premi juga tumbuh signifikan. Total premi dan deposit meningkat 34% dari tahun sebelumnya menjadi Rp25 triliun.

Pada periode yang sama, Manulife Indonesia membukukan laba komprehensif sebesar Rp2,6 triliun atau meningkat 290% dibandingkan tahun sebelumnya. Pada akhir tahun lalu, tingkat pencapaian solvabilitas atau Risk Based Capital (RBC) Manulife Indonesia mencapai 582% untuk bisnis konvensional dan 372% untuk Tabarru Syariah.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: