Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ternyata Ini Kekuatan Yusril Ihza Mahendra, Suara Prabowo-Sandiaga Terancam

Ternyata Ini Kekuatan Yusril Ihza Mahendra, Suara Prabowo-Sandiaga Terancam Kredit Foto: Yusril Ihza Mahendra
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketum PBB, Yusril Ihza Mahendra memutuskan menjadi lawyer bagi Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019. Padahal, Yusril berada di pihak Prabowo Subianto saat 2014 lalu.

Pengamat politik dari Lembaga Media Survei Nasional (Median), Rico Marbun, menilai kehadiran Yusril sebagai pengacara Jokowi tentu akan berpengaruh dari sisi elektoral. Sebab Yusril punya basis massa Islam yang kuat.

"Posisi Yusril tentang Piagam Jakarta, pembelaan terhadap HTI, jelas menunjukkan posisi kuat Yusril dalam hati pemilih Islam politik," katanya di Jakarta, Selasa (6/11/2018).

"Ya ini bisa menghambat suara Prabowo naik dari perolehannya 2014 lalu," tambahnya.

Ia menambahkan, apabila Yusril juga mendukung Jokowi di Pilpres 2019, maka akan menjadi pukulan telak bagi Prabowo.

"Bila benar sikap politik Yusril juga sama, artinya mendukung Jokowi, tentu ini pukulan telak untuk kubu Prabowo," ujarnya.

Menurutnya, pemilih dalam spektrum Islam politik belum cukup pulih dengan bergabungnya Ma'ruf Amin menjadi cawapres Jokowi.

"Sementara pemilih Prabowo yang kuat ya dari Islam politik," imbuhnya.

Keputusan Yusril menjadi kuasa hukum pasangan nomor urut 01 itu diambil setelah bertemu dengan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Erick Thohir.

Diketahui, saat Pilpres 2014, Yusril menjadi kuasa hukum Prabowo Subianto, yang kala itu berpasangan dengan Hatta Rajasa. Ketum Partai Bulan Bintang tersebut juga tidak meminta bayaran.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim

Bagikan Artikel: