Potongan video pidato capres nomor 02, Prabowo Subianto mengenai 'tampang Boyolali' viral di media sosial. Belakangan, pidato Prabowo tersebut menuai polemik khususnya dari pendukung pasangan capres nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Prabowo seperti yang diunggah Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN), Dahnil Anzar Simanjuntak, melalui akun twitternya @Dahnilanzar mengatakan, sebenarnya protes terhadap pernyatan 'tampang Boyolali' adalah sesuatu yang sangat berlebihan. Sebab tidak ada niatan untuk menjelekkan Boyolali.
"Saya kira itu mungkin berlebihan. Saya tidak niat sama sekali. Itu kan cara bicara saya yang familiar," ujar Prabowo dalam akun tersebut, Rabu (7/11/2018).
Akibat pidato 'tampang Boyolali', salah seorang warga Boyolali yang tinggal di Jakarta melaporkan Prabowo ke Polda Metro Jaya dengan dugaan penyebaran ujaran kebencian. Bahkan, ribuan warga Boyolali turun ke jalan memprotes.
Menurut Prabowo, ucapan 'tampang Boyolali' tersebut justru merupakan bentuk empati kepada masyarakat Boyolali.
"Justru empati. Jadi, kalau saya bicara tampang di Boyolali, tampang Boyolali, di Brebes tampang Brebes. Itu selorohnya dalam arti empati saya, solidaritas saya dengan orang," terangnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim