Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

SDM Jadi Faktor Penting untuk Hadapi Kemajuan Teknologi

SDM Jadi Faktor Penting untuk Hadapi Kemajuan Teknologi Kredit Foto: Tanayastri Dini Isna
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kemajuan teknologi yang sedang dihadapi Indonesia dalam berbagai sektor membutuhkan perhatian dan partisipasi dari berbagai pihak. Salah satu sektor yang dipengaruhi oleh kemajuan tersebut, ialah industri jasa keuangan. Selain partisipasi dari berbagai pihak, kualitas SDM juga dinilai penting dalam mengatasi hal tersebut. 

Wakil Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Nurhaida berkata, mempersiapkan SDM dalam era industri 4.0 dinilai penting. Apalagi, pada Oktober 2018, Human Capital Index Indonesia di tingkat Asean pun termasuk rendah. Dari 157 negara yang diuji, Indonesia berada di peringkat 87 (0,52), di bawah Malaysia dan Filipina. Kemudian, berdasarkan data dari BPS pada Agustus 2018, sekitar 60% SDM di Indonesia masih berpendidikan SMP ke bawah.

"Bila membicarakan kemajuan teknologi, angkatan kerja yang 60% itu akan sulit beradaptasi. Pekerjaan mereka yang bersifat umum dan repetitif, kemungkinan akan tergantikan oleh robot," ujar Nurhaida.

Oleh karena itu, ia mengajak para pelaku industri untuk meningkatkan kemampuan SDM mereka. Lebih lanjut, ia mengatakan jika peningkatan kualitas SDM merupakan kewajiban setiap stakeholders, terutama yang bergerak di industri jasa keuangan. 

Nurhaida mengimbau, "Kami mengajak industri untuk memberikan kesempatan dalam meningkatkan kemampuan SDM."

Meskipun demikian, pada era digital ini, tatanan bisnis pun semakin menjadi efisien, sehingga banyak generasi yang berkecimpung di dunia startup dan kapasitas mereka pun bagus. Hal itu menunjukkan kemampuan adaptasi Indonesia terhadap kemajuan teknologi tidak kalah dengan negara lain.

"Beberapa waktu lalu, kami berkunjung ke Swiss, saya bangga menyaksikan di salah satu agenda, yakni presentasi dari beberapa perusahaan startup baru, ternyata rekan-rekan dari Indonesia tidak kalah canggih. Kemampuan adaptasi Indonesia terhadap kemajuan teknologinya tidak kalah," jelas Nurhaida.

Di bidang fintech, teknologi dapat dikaitkan dengan berbagai sektor melalui blockchain. Bila kompetensinya ditingkatkan, dapat tercipta lapangan kerja baru yang bisa dikembangkan. Dengan begitu, target Indonesia pada 2030 untuk masuk ke-7 besar ekonomi besar di dunia bisa diraih. Tantangannya terletak pada cara mempersiapkan SDM dalam mencapai target tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: