Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Trump Geram dengan Para Pemimpin Uni Eropa, Ini Alasannya

Trump Geram dengan Para Pemimpin Uni Eropa, Ini Alasannya Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Prancis Emmanuel Macron bertemu di istana kepresidenan Elysee, bagian dari upacara peringatan Hari Gencatan Senjata, 100 tahun setelah berakhirnya Perang Dunia 1, di Paris, Prancis, Sabtu (10/11). | Kredit Foto: Reuters/Christophe Petit Tesson
Warta Ekonomi, Paris -

Donald Trump merespons secara tajam setelah kunjungannya ke Paris untuk menghadiri upacara yang menandai seratus tahun Gencatan Senjata Perang Dunia I, di mana Presiden Emmanuel Macron muncul untuk membuat teguran terselubung dari kebijakan Presiden Trump soal “Amerika First” dengan mencela nasionalisme.

Macron menyampaikan pidato penuh semangat di Arc de Triomphe di Paris pada Minggu (11/11/2018) untuk memperingati 100 tahun Gencatan Senjata.

Trump dan Macron terlihat menyapa satu sama lain di Istana Élysée di Paris pada Sabtu (10/11/2018), tetapi Presiden Prancis kemudian mengeluarkan peringatan keras atas tren yang semakin meningkat dari isolasionisme, yang menyatakan bahwa nasionalisme adalah pengkhianatan patriotisme.

Presiden Trump kemudian mengeluarkan peringatan keras kepada para pemimpin Uni Eropa pada Senin (12/11/2018) dalam serangkaian Tweet, dengan menuduh jika mereka kekurangan dana militer dan mengandalkan perlindungan AS.

“Tidak pernah mudah memunculkan fakta bahwa AS harus diperlakukan dengan adil, yang kenyataan tidak dilakukan, baik dalam militer maupun perdagangan. Kami membayar sebagian besar perlindungan militer negara-negara lain, ratusan miliar dolar," tuturnya, seperti dikutip dari Express, Selasa (13/112018).

Presiden Trump telah berulang kali mengkritik negara-negara Uni Eropa karena kekurangan untuk mendanai angkatan bersenjata mereka, dan karena gagal memenuhi target pembelanjaan pertahanan mereka.

Hanya lima negara anggota NATO AS, Inggris, Yunani, Estonia, dan Polandia, saat ini yang mengalokasikan dua persen dari PDB mereka untuk pembelanjaan pertahanan, yang merupakan persyaratan NATO.

Presiden Trump menambahkan: “Saya memberi tahu mereka bahwa situasi ini tidak dapat dilanjutkan. Hal ini, dan selalu, sangat tidak adil bagi Amerika Serikat," ungkapnya.

“Sejumlah besar uang yang dihabiskan untuk melindungi negara lain, dan kami tidak mendapatkan apa-apa kecuali defisit dan kerugian perdagangan," tambah Trump.

"Sudah saatnya negara-negara yang sangat kaya ini membayar Amerika Serikat untuk perlindungan militernya yang besar, atau melindungi diri mereka sendiri dan perdagangan harus dibuat bebas dan adil!" pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Bagikan Artikel: