Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jasa Marga Luruskan Info Viral di Medsos

Jasa Marga Luruskan Info Viral di Medsos Foto udara kemacetan ruas Tol Jakarta-Cikampek KM 66, di Karawang, Jawa Barat, Selasa (19/6). KM 66 Tol Jakarta-Jakarta-Cikampek merupakan salah satu titik kemacetan saat arus balik berlangsung karena pertemuan arus kendaraan dari arah Tol Cipali dan Tol Purbaleunyi. | Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A.
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Jasa Marga memastikan beredarnya infografis berjudul Penutupan 3 Lajur Tol Jakarta-Cikampek di sejumlah media sosial merupakan bukan terbaru.

"Infografis ini dikeluarkan oleh IDN Times pada tanggal 17 September 2018 dan saat ini beredar kembali, kami pastikan bahwa informasi dalam infografis tersebut bukan terbaru," kata Corporate Communications PT Jasa Marga Dwimawan Heru, di Bekasi, Selasa (13/11/2018).

Jasa Marga memastikan selama pengerjaan Proyek Jalan Tol Japek II Elevated tidak dilakukan penutupan lajur secara penuh.

"Dapat kami tambahkan, pekerjaan komisioning pemasangan 'launcher gantry' telah dilaksanakan dan selesai pada 17 Juli 2018," katanya.

Kegiatan komisioning yang dimaksud dalam infografis tersebut merupakan kegiatan pengujian atau melakukan pengujian operasional suatu pekerjaan secara nyata maupun secara simulasi untuk memastikan bahwa pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan dan memenuhi semua peraturan yang berlaku dan sesuai standar yang telah ditetapkan.

Pihaknya memastikan, pekerjaan 'erection steel box girder' dilakukan dengan buka tutup dua lajur, dalam koridor waktu window time yaitu antara pukul 22.00-05.00 WIB.

"Artinya, saat pekerjaan erection dilakukan di satu titik, maka lajur satu dan dua dapat dilintasi. Yang akan dilakukan adalah buka-tutup lajur tiga dan empat selama 1 hingga 2 jam, dan setelah pekerjaan erection girder selesai, maka lajur kembali dibuka," katanya.

Jasa Marga mengimbau kepada masyarakat dalam menerima informasi tidak melakukan penyebarluasan tanpa mengecek kebenaran berita.

"Hal ini menghindarkan dari kesimpangsiuran fakta akibat informasi yang salah atau tidak update," katanya

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: