Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Di Medsos, Cebong Lebih Populer Ketimbang Kampret

Di Medsos, Cebong Lebih Populer Ketimbang Kampret Sejumlah warga Boyolali yang tergabung dalam Forum Boyolali Bermartabat melakukan aksi damai Save Tampang Boyolali di Boyolali, Jawa Tengah, Minggu (4/11/2018). Aksi yang diikuti puluhan ribu warga Boyolali itu sebagai bentuk kekecewaan atas pidato Calon Presiden nomer urut 02 Prabowo Subianto yang dinilai meresahkan warga Boyolali serta berharap aparat menegak hukum untuk mengusutnya. | Kredit Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho
Warta Ekonomi, Jakarta -

Analis Media Sosial Ismail Fahmi mengatakan sebutan 'cebong' dan 'kampret' yang kerap dilontarkan dari kedua kubu pendukung Capres petahana dan oposisi mendadak populer di media sosial. Ia mengatakan bahwa 'cebong' lebih populer ketimbang identitas 'kampret'.

"Kalau 'kampret' dia akan manggil 'cebong', frekuensi pemanggilan 'cebong' jauh lebih besar dibanding si 'cebong' manggil 'kampret'," ujarnya di Jakarta, Rabu (14/11/2018).

Lanjutnya, ia memaparkan pada frekuensi pendukung Jokowi banyak yang menyebut dirinya sendiri sebagai 'cebong' ketimbang pendukung Prabowo yang menyebut dirinya sendiri 'kampret'.

"Karena dia sering manggil 'cebong-cebong'. Itu secara guyonan frekuensi," tuturnya.

Menurutnya, sebutan identitas 'cebong' dan 'kampres' lebih halus ketimbang penyebutan ideologi atau SARA tertentu.

"Di satu sisi penyebutan 'cebong' dan 'kampret'  ada manfaatnya untuk mengurangi ketegangan antarpendukung." tukasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: