Analis Media Sosial Ismail Fahmi mengatakan sebutan 'cebong' dan 'kampret' yang kerap dilontarkan dari kedua kubu pendukung Capres petahana dan oposisi mendadak populer di media sosial. Ia mengatakan bahwa 'cebong' lebih populer ketimbang identitas 'kampret'.
"Kalau 'kampret' dia akan manggil 'cebong', frekuensi pemanggilan 'cebong' jauh lebih besar dibanding si 'cebong' manggil 'kampret'," ujarnya di Jakarta, Rabu (14/11/2018).
Lanjutnya, ia memaparkan pada frekuensi pendukung Jokowi banyak yang menyebut dirinya sendiri sebagai 'cebong' ketimbang pendukung Prabowo yang menyebut dirinya sendiri 'kampret'.
"Karena dia sering manggil 'cebong-cebong'. Itu secara guyonan frekuensi," tuturnya.
Menurutnya, sebutan identitas 'cebong' dan 'kampres' lebih halus ketimbang penyebutan ideologi atau SARA tertentu.
"Di satu sisi penyebutan 'cebong' dan 'kampret' ada manfaatnya untuk mengurangi ketegangan antarpendukung." tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil