Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menteri ESDM: Harga EBT Harus Realistis ke Masyarakat

Menteri ESDM: Harga EBT Harus Realistis ke Masyarakat Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan dalam Forum Merdeka Barat (FMB) 9, Rabu (24/10/2018). | Kredit Foto: FMB9
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia saat ini sedang mengembangkan energi ramah lingkungan atau energi baru terbarukan (EBT). Tidak sedikit investor yang berminat mengembangkan EBT di Indonesia, khususnya untuk listrik.

Menanggapi hal itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, mengatakan dalam mengembangkan energi ramah lingkungan, pelaku usaha harus memerhatikan daya beli masyarakat Indonesia.

"Pemerintah sendiri selalu berpikir, kita fair saja yang bisa affordable (terjangkau), dan tarif listrik-nya bisa terjangkau kita oke," ujarnya di Jakarta, Kamis (15/11/2018).

Ia menambahkan, pihaknya memahami pengembangan energi terbarukan saat ini masih terganjal oleh biaya yang tidak sedikit. Maka ketika listrik dari EBT tersebut dijual ke masyarakat bisa-bisa harganya tidak realistis.

"Ilmuwan itu ingin apa yang diciptakan itu dipakai, saya sepakat. Tapi harganya berapa? kalau any cost itu namanya tidak realistis," katanya.

Oleh karenanya, butuh Insentif untuk membuat harga energi terbarukan terjangkau, namun insentif justru jadi perdebatan karena masih ada 2% masyarakat Indonesia yang belum menikmati listrik.

Dengan demikian masih menjadi pertimbangkan apakah insentif ini perlu diberikan untuk pengembangan EBT atau difokuskan untuk mendorong elektrifikasi di wilayah yang belum dialiri listrik.

"(Insentif) ini jadi perdebatan panjang di parlemen dan pemerintah. Ini insentifnya seperti apa," imbuhnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim

Bagikan Artikel: