Delegasi negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI) membahas harmonisasi halal vaksin di Kantor Bio Farma Bandung. Pada pertemuan sebelumnya di Jakarta, telah dibahas mengenai harmonisasi halal vaksin dan obat di negara-negara OKI.
M Rahman Roestan, Direktur Utama Bio Farma mengatakan bahwa vaksin yang diproduksi oleh Indonesia dari sisi kualitas, khasiat, keamanan, kualitas, keefektivannya sudah memenuhi syarat.
"Kami mendukung sekali program ini dan kami juga siap untuk diajak kerja sama oleh negara-negara Islam untuk memunculkan kemandirian di wilayah negara OKI,"ungkapnya.
Vaksin dan obat yang menjadi prioritas di dunia global itu adalah aspek quality, safety, efficacy, atau tayiban-nya. Ia menuturkan, hampir di semua negara OKI belum mengimplementasikan kehalalan untuk vaksin dan obat.
"Nah, dari sinilah kami mencoba untuk mempelajari bagaimana harmonisasi untuk negara-negara OKI. Supaya nanti bisa menjamin tuntutan bukan hanya masyarakat indonesia, tetapi negara Islam keseluruhan," ungkapnya.
Rahman menambahkan, pihaknya mendukung kesepakatan dari para delegasi untuk merumuskan dan menyusun suatu working grup untuk sama-sama mengkaji masalah ini supaya tidak ada lagi keraguan.
"Ini tentunya dari sisi scientific dan dari sisi fikih ini harus dipertemukan. Bahwa ini suatu tantangan bagi negara-negara Islam, bahwa ke depannya kehalalan itu bagaimana bisa diimplementasikan untuk vaksin dan medicine," jelasnya.
Selain membahas tentang harmonisasi halal vaksin dan obat di negara OKI, pertemuan ini juga melakukan identifikasi peneliti potensial di negara masing-masing, dan potensial resourcer di negara mereka.
"Nanti, dari hasil GAP Analysist, kami bisa rumuskan kerja samanya seperti apa. Tentunya kami siap untuk kirim expert kami ke tiap negara Islam dan kami juga siap untuk menerima negara-negara Islam untuk belajar di sini," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: