Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono menegaskan bahwa pernyataan Prabowo Subianto tentang pengemudi ojek bukan bermaksud menghina. Ia mengatakan justru Prabowo ingin masyarakat hidup sejahtera.
"Artinya, kalau mereka (rakyat) bekerja sesuai skill dan pendidikan yang didapat, berarti kita tidak melakukan inefisiensi atas persoalan biaya pendidikan," katanyanya, Sabtu (24/11/2018).
Lanjutnya, ia mengatakan bahwa saat ini ada sekitar 40 persen masyarakat Indonesia yang bekerja di sektor informal yang tidak medanpatkan jaminan kesehatan, jaminan ketenagakerjaan, dan gaji bulanan. Oleh karena itu, karena tidak punya pekerjaan di sektor formal, mereka akhirnya memilih bekerja sebagai ojek.
"Satu-satunya jalan, mereka bekerja apa adanya sebagai tukang ojek. Padahal mereka lulusan S1 dan SMA, yang seharusnya bisa masuk kategori laboratory skills," jelasnya.
Menurutnya, pekerjaan ojek daring memang cukup membantu kebutuhan orang yang masihi menganggur. Namun, ia mengingatkan bahwa bukan itulah tujuan bernegara.
"Tujuan kita bernegara itu ingin masyarakat sejahtera dan bekerja sesuai pendidikannya. Banyak saudara-saudara kita yang enggak beruntung, enggak punya kerjaan, karena banyak ditempati tenaga kerja asing dari Cina. Infrastruktur harusnya menghasilkan pekerjaan tapi buktinya mana," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil