Wakil Ketua Umum Gerindra, Arief Poyuono menyatakan bahwa Presiden Jokowi kembali membahas isu PKI yang kerap dikaitkan dengan dirinya karena terbawa perasaan atau baper.
Terkait penyataan Jokowi yang ingin mencari pelaku yang menggulirkan isu tersebut dan ingin menaboknya, Arief pun menilai hal tersebut sebagai gimmick untuk mengalihkan isu yang lebih besar dan substantif.
"Enggak perlu kangmas pake segala nabok-nabokin orang yang bilang Kangmas Joko Widodo. Itu cuma baper saja lah, Kangmas Joko Widodo. Nih, saya jamin ya Kangmas Joko Widodo itu bukan aktivis PKI, sekali lagi bukan keturunan orang PKI," kata dia dalam siaran pers, Sabtu (24/11/2018).
"Jadi jangan lagi Kangmas Joko Widodo terus-terusan ngomong difitnah sebagai aktivis PKI atau keturunan PKI ya kangmas. Karena enggak mutu dan terkesan minta dikasihani supaya masyarakat simpati. Isu PKI yang disebar melalui media sosial itu hanya fitnah karena belum ada buktinya kalau Kangmas Joko Widodo itu aktivis PKI ya," ujarnya.
"Biar saja di medsos difitnah-fitnah, yang pentingkan enggak terbukti," imbuh Arief.
Dia menambahkan, saat ini PKI sebagai organisasi politik tak ada lagi karena telah dibubarkan sejak puluhan tahun silam. Penyebaran ajaran komunis juga telah dilarang di Indonesia. Karena itulah, menurutnya, isu tersebut tak relevan jika dihubungkan dengan Jokowi.
Arief menyarankan kepada Jokowi untuk melindungi dan memberikan ruang bagi keluarga yang disebut keturunan PKI yang selama Orde Baru mendapat perlakuan diskriminatif.
"PKI sudah enggak ada lagi, partainya dan ajarannya di Indonesia. Karena itu Pak Joko Widodo juga harus bisa memberikan ruang dan perlindungan dong pada keluarga keturunan PKI dan korban kekejaman Orde Baru pada pengucilan keluarga PKI," jelasnya.
"Sebab kasihan mereka banyak yang dimarjinalkan oleh masyarakat dan pemerintah selama ini. Padahal mereka tidak tahu apa-apa dan enggak salah," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti