Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Isu Ini Bisa Dipakai Oposisi Serang Jokowi, Prabowo-Sandiaga Bisa Menang?

Isu Ini Bisa Dipakai Oposisi Serang Jokowi, Prabowo-Sandiaga Bisa Menang? Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Peneliti Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS (Centre for Strategic and International Studies), Arya Fernandes, mengatakan dari catatan, harga bahan bakar minyak khususnya Premium selalu menjadi konsumsi politik. Karena itu, keputusan petahana menaikkan harga BBM berarti membuka amunisi bagi lawan untuk menyerang.

"Efek menaikkan harga (Premium) berlapis. Di publik bisa muncul image yang kurang baik dan mengganggu elektabilitas. Kedua bagi oposisi punya amunisi baru untuk menyerang pemerintah," ujarnya di Jakarta, Sabtu (24/11/2018).

Ia menambahkan, partai oposisi akan menggunakan variabel BBM Premium sebagai salah satu yang membedakan dengan koalisi petahana. Ini juga yang dilakukan PDIP ketika menjadi oposisi di masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Karena itu, pada beberapa waktu lalu, setelah pemerintahan Jokowi menaikkan sejumlah harga BBM tapi justru membatalkan kenaikkan Premium, calon wakil presiden, Sandiaga Salahuddin Uno pun memberikan kritik. Bahkan meminta pemerintah memisahkan urusan politik dengan harga BBM Premium.

Namun Arya menduga, pembatalan kenaikan harga BBM Premium ini karena pertimbangan elektabilitas. Penggunaan isu BBM di panggung politik sudah lama terjadi.

"Pasti partai oposisi menggunakan ini (harga Premium) sebagai alat politik, sejak dulu BBM ini menjadi konsumsi politik juga," bebernya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim

Bagikan Artikel: