Wajah Sulthoni Azdim tersipu malu ketika disebut-sebut memiliki keterampilan color grading tingkat tinggi. Ia mengatakan keterampilannya belum seberapa dibandingkan dengan para animator lain yang berkelas dunia.
Sulthoni Azdim merupakan salah satu dari 25 siswa angkatan pertama yang menempuh pendidikan animasi di SMK Raden Umar Said Kudus, Jawa Tengah. Pemuda asal Jepara ini bergabung di SMK Raden Umar Said pada 2015 dan lulus 2018.
"Saya masih harus banyak belajar," katanya kepada Warta Ekonomi di Color Grading Studio, SMK Raden Umar Said, Kudus, Rabu (28/11/2018).
Ia mengatakan, tak akan pernah lelah untuk belajar demi mencapai cita-cita sebagai animator kelas dunia. Apalagi, SMK binaan Djarum Foundation tersebut memberi banyak fasilitas dan kesempatan kepadanya. Teranyar, ia disekolahkan hingga ke Singapura untuk mengasah keterampilan color grading.
"Orangtua saya bangga karena anaknya bisa menghasilkan karya animasi," sebutnya.
Azdim mengatakan dirinya memiliki ketertarikan terhadap dunia animasi sejak kecil. Tak heran, ketika mendengar kabar SMK Raus tengah membuka kompetensi keahlian animasi, maka ia langsung mendaftarkan diri. Selama sekolah ia harus menghabiskan waktu minimal 20 menit untuk menempuh perjalanan dari rumahnya di Jepara ke sekolah di Kudus.
"Selama sekolah saya bolak-balik Jepara-Kudus. Karena cinta dengan animasi, saya tak sadar tahu-tahu sudah lulus," paparnya.
Pada 2017 ia bersama dengan rekan di RUS Animation Studio berhasil memproduksi sebuah film animasi berjudul "Pasoa dan Sang Pemberani" yang mengangkat cerita dan tokoh berkarakter nusantara.
Fillm animasi berdurasi 25 menit ini dibuat selama 15 bulan oleh 38 siswa. Film ini bercerita tentang kearifan lokal budaya Indonesia. Pasoa adalah hewan mitologi berwujud gabungan berbagai hewan khas Indonesia yang hadir untuk melindungi kelestarian lingkungan dan kekayaan hayati Tanah Air.
Sekolah Animasi
Kehadiran SMK Raden Umar Said tidak terlepas dari dukungan Djarum Foundation yang diwujudkan dalam bentuk pembangunan studio animasi berstandar internasional, penyempurnaan kurikulum sesuai standar animasi, serta pelatihan dan sertifikasi tenaga pendidik hingga beasiswa bagi siswa.
Sekolah ini menghadirkan pengajar profesional, yaitu Woody Woodman dari Walt Disney Animation Studio yang memberikan ilmu melalui sistem pembelajaran online dari Amerika Serikat. Ia juga mengajar langsung sebanyak dua pertemuan dalam satu tahun.
SMK ini memiliki lima kompetensi keahlian, yakni desain grafika, produksi grafika, desain komunikasi visual, animasi, dan rekayasa perangkat lunak.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: