Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Habib Bahar Dipolisikan, PAN 'Bereaksi'

Habib Bahar Dipolisikan, PAN 'Bereaksi' Kredit Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Warta Ekonomi, Jakarta -

Partai Amanat Nasional (PAN) ikut bersuara atas dipolisikannya Habib Bahar bin Smith terkait video ceramah yang menyebut 'Jokowi kayaknya banci' hingga 'Jokowi haid'.

Wakil Ketua Dewan Kehormatan PAN, Dradjad Wibowo, mengatakan ceramah yang disampaikan Habib Bahar tersebut sebagai reaksi atas ketidakadilan yang dialami para ulama.

"Saya sangat bisa merasakan kekecewaan, bahkan mungkin kemarahan Habib Bahar, para ulama, dan habaib lainnya. Itu adalah reaksi yang manusiawi terhadap berbagai kasus ketidakadilan yang dialami sejumlah ulama, habaib, dan aktivis Islam. Kriminalisasi dan tindakan semena-mena juga terjadi," ujarnya di Jakarta, Jumat (30/11/2018).

Ia punmenyinggung sejumlah kasus yang dinilai sebagai kriminalisasi terhadap ulama. Misalnya, Habib Rizieq Syihab, pembacokan ahli IT Hermansyah, terbunuhnya Ustaz Prawoto dari Persis, penganiayaan Pimpinan Pondok Pesantren Al Hidayah di Cicalengka, hingga perlakuan terhadap dosen Uhamka Alfian Tanjung.

"Kasus Buni Yani hingga pemeriksaan Dahnil A Simanjuntak, dan Ahmad Fanani. Selebritas Neno Warisman dan Ahmad Dhani juga mengalami hal sama. Yang tidak muncul di media? Ada juga," jelasnya.

Walau demikian, Dradjad menambahkan, seharusnya semua pihak bijaksana dalam memilih tutur kata untuk mengkritik seorang presiden. Jadi kritik tersebut tak membuat suhu politik semakin panas.

"Kalau saya, mungkin akan memilih kalimat lain meski tetap kritis. Biar suhu politik lebih adem. Saya berharap semua pihak tidak lagi memakai retorika yang kasar atau vulgar," katanya.

Namun, di sisi lain, Dradjad juga meminta pemerintah menghentikan ketidakadilan dan tindakan semena-mena dari oknum aparat. Juga meminta Jokowi tak tebang pilih dalam menegakkan keadilan dan memberikan teguran.

"Semoga Presiden berkenan menegur keras mereka. Tolong Istana lebih adil dalam menyikapi rakyat yang mengadu ke Presiden," imbuhnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim

Bagikan Artikel: