Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Analis Skeptis Terhadap 'Gencatan Senjata' Perang Dagang AS-China

Analis Skeptis Terhadap 'Gencatan Senjata' Perang Dagang AS-China Presiden AS Donald Trump, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, penasehat keamanan nasional Presiden AS Donald Trump John Bolton dan Presiden Cina Xi Jinping menghadiri jamuan kerja setelah KTT para pemimpin G20 di Buenos Aires, Argentina 1 Desember 2018. | Kredit Foto: Reuters/Kevin Lamarque
Warta Ekonomi, Buenos Aires -

Donald Trump dan Xi Jinping masing-masing akan mendapat hasil dari jeda perang dagang yang mengancam kedua ekonomi mereka, tetapi para analis menekankan bahwa gencatan senjata kecil tidak akan signifikan untuk mengatasi inti yang melekat pada persaingan ekonomi mereka.

Gedung Putih mengatakan akan menunda selama 90 hari rencana peningkatan tarif AS pada barang-barang China, sementara China berjanji untuk mengambil lebih banyak impor AS.

Langkah-langkah tersebut secara sementara menghentikan konfrontasi yang meningkat antara dua ekonomi terbesar dunia yang telah mengguncang pasar dunia.

Trump awal tahun ini menerapkan tarif pada miliar dolar dalam barang-barang dari China, yang ia tuduhkan sebagai imbas dari hambatan pasar dan praktik predatori oleh China yang dikatakan Washington membuat perdagangan yang adil tidak dimungkinkan dilaksanakan.

Setelah berbulan-bulan berdebat, Trump memuji pertemuan "luar biasa dan produktif" dengan Xi di G20 pada Sabtu (1/12/2018), kantor berita Xinhua melaporkan, dengan menambahkan jika hasil di Buenos Aires perlu diselebrasikan.

"Ini adalah kabar baik bagi kedua negara, dan bantuan bagi masyarakat internasional," lapor Xinhua.

Jeda akan memungkinkan Xi untuk mencegah tarif lebih tinggi pada ekonomi negara China yang notabene melambat, seperti dikutip dari Hong Kong Free Press, Senin (3/12/2018).

"Pada saat yang sama, Trump yang notabene tersengat oleh kemenangan kongres Demokrat AS dalam pemilihan jangka menengah, dapat menghindari rasa sakit lebih lanjut bagi negara-negara bagian as yang fokus di sektor pertanian, yang mana ekspor hasil panen utamanya seperti kedelai ke China juga telah terpukul," ungkap konsultan politik yang bermarkas di Beijing, Hua Po.

“Ini adalah kesempatan langka bagi China karena pemilu menengah AS membuat Trump menjadi presiden yang timpang. Jadi, untuk saat ini China bisa mempertahankan beberapa langkah selanjutnya sambil membuat konsesi,” ungkap Hua.

Namun, analis mengatakan jika kedua belah pihak masih jauh daripada isu-isu kunci kedua negara.

"Trump mungkin berada di bawah tekanan setelah 'gencatan senjata' dengan China mengungkapkan bahwa Xi turun tanpa menghasilkan konsesi yang berarti," ungkap Brock Silvers, direktur pelaksana penasihat investasi yang berbasis di Shanghai, Kaiyuan Capital.

"Ketegangan hanya tertunda, tidak terselesaikan, kecuali jika China segera menemukan kemauan politik untuk membuat perdamaian jangka panjang melalui konsesi yang signifikan pada masalah teknologi," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Bagikan Artikel: