Antisipasi Perubahan Iklim, Grup Bank Dunia Investasikan US$200 Miliar
Grup Bank Dunia mengumumkan serangkaian target terkait iklim baru untuk 2021-2025, menggandakan investasi 5 tahun saat ini menjadi sekitar US$200 miliar untuk mendukung negara-negara mengambil aksi iklim yang ambisius.
Menurut Presiden Grup Bank Dunia, Jim Yong Kim, perubahan iklim merupakan ancaman eksistensial bagi dunia yang paling miskin dan paling rentan. Target baru ini menunjukkan keseriusan Grup Bank Dunia terhadap isu tersebut dengan menginvestasikan US$200 miliar selama lima tahun untuk memerangi perubahan iklim.
"Kami mendorong diri kami sendiri untuk berbuat lebih banyak dan lebih cepat dalam iklim dan kami menyerukan kepada komunitas global untuk melakukan hal yang sama. Ini adalah tentang menempatkan negara dan komunitas yang bertanggung jawab membangun masa depan yang lebih aman dan lebih tahan terhadap iklim," kata dia seperti dalam siaran pers yang diterima, Selasa (4/12/2018).
Adapun US$200 miliar, terdiri dari sekitar US$100 miliar dalam bentuk pembiayaan langsung dari Bank Dunia (IBRD/IDA), dan sekitar US$100 miliar gabungan pendanaan langsung dari International Finance Corporation (IFC) dan Multilateral Investment Guarantee Agency (MIGA) dan modal pribadi yang dimobilisasi Grup Bank Dunia.
Prioritas utamanya ialah meningkatkan dukungan untuk adaptasi iklim. Pasalnya, Grup Bank Dunia menyadari bahwa jutaan orang di seluruh dunia menghadapi konsekuensi berat dari cuaca ekstrim. Dengan meningkatkan pendanaan adaptasi langsung untuk mencapai sekitar US$50 miliar selama 2021-2025, Bank Dunia akan, untuk pertama kalinya, memberikan penekanan yang sama dengan investasi guna mengurangi emisi.
"Telah banyak nyawa dan mata pencaharian yang hilang sebagai dampak bencana dari perubahan iklim. Selain menghadapi penyebab perubahan iklim, kami harus beradaptasi terhadap berbagai konsekuensi yang sering kali dirasakan paling dramatis oleh orang-orang termiskin di dunia," kata Chief Executive Officer Bank Dunia, Kristalina Georgieva.
"Inilah sebabnya kami di Bank Dunia berkomitmen meningkatkan pendanaan iklim hingga US$100 miliar, di mana setengahnya akan digunakan untuk membangun rumah, sekolah, dan infrastruktur, dan berinvestasi dalam pertanian cerdas iklim, pengelolaan air berkelanjutan, dan jaring pengaman sosial yang responsif," imbuhnya.
Adapun kegiatannya termasuk mendukung prakiraan dengan kualitas yang lebih tinggi, sistem peringatan dini, dan layanan informasi iklim untuk mempersiapkan 250 juta orang di 30 negara berkembang terkait risiko iklim. Selain itu, investasi ini diharapkan akan membangun sistem perlindungan sosial yang lebih responsif terhadap iklim di 40 negara, dan membiayai investasi pertanian cerdas iklim di 20 negara.
"Secara harfiah ada triliunan dolar peluang bagi sektor swasta untuk berinvestasi dalam proyek-proyek yang akan membantu menyelamatkan planet ini. Tugas kami berupaya dan secara proaktif menemukan peluang itu, menggunakan berbagai cara pengurangan risiko, dan investasi sektor swasta secara crowd-in. Kami akan melakukan lebih banyak lagi dalam membantu pendanaan energi terbarukan, bangunan hijau, agribisnis cerdas-iklim, transportasi perkotaan, air, dan pengelolaan limbah kota."
Target baru ini didasarkan pada Rencana Aksi Perubahan Iklim Grup Bank Dunia 2016. Pada 2018, Grup Bank Dunia menyediakan US$20,5 miliar yang merupakan rekor tertinggi dalam bentuk pendanaan untuk tindakan iklim, yakni menggandakan pencapaian dari tahun sebelum Perjanjian Paris dan memenuhi target 2020 selama dua tahun lebih cepat dari jadwal.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rosmayanti
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: