Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bank Dunia Bongkar Penyebab Krisis Ekonomi Global: Kami Melihat Pelambatan yang Tajam dan Tersinkronisasi

Bank Dunia Bongkar Penyebab Krisis Ekonomi Global: Kami Melihat Pelambatan yang Tajam dan Tersinkronisasi Kredit Foto: YouTube/World Bank
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Kepala Ekonom Bank Dunia, Ayhan Kose, mengungkapkan ekonomi global saat ini tengah mengalami masa sulit, bahkan berada pada pijakan yang berbahaya.

"Kami melihat pelambatan yang tajam dan tersinkronisasi," ungkap Ahyan Kose, dalam tayangan video YouTube di kanal World Bank bertajuk "Global Economy on Precarious Footing Amid High Interest Rates", dikutip Rabu (5/7/2023).

Baca Juga: Bank Dunia Umumkan Indonesia Kembali Jadi Negara Upper Middle Income

Kose mengungkapkan 70% perekonomian negara-negara di dunia mengalami pertumbuhan yang lebih lemah tahun ini dibandingkan dengan tahun lalu. Tak hanya itu, penurunan ekonomi yang terjadi sifatnya drastis atau menurun tajam.

"Pertumbuhan global akan menurun dari 3% tahun lalu menjadi sekitar 2%. Dalam kasus ekonomi maju, perlambatan bahkan lebih dalam," jelas Kose.

Lebih lanjut, Kose membeberkan beberapa alasan yang menyebabkan perlambatan ekonomi, salah satunya kebijakan moneter yang ketat yang sudah terjadi selama 18 bulan terakhir. 

"Semakin banyak negara yang merasakan dampak pengetatan kondisi keuangan. Inflasi, meski telah turun, masih tinggi. Sehingga mempengaruhi permintaan," katanya.

Selain itu, tantangan perbankan, kondisi kredit yang memburuk, juga perdagangan global yang melambat sangat tajam turut mempengaruhi penurunan ekonomi global.

Baca Juga: Sri Mulyani Dorong Anak Muda Indonesia Ikuti Jejaknya Berkarier di Bank Dunia

Kose juga menambahkan, dampak invasi Rusia ke Ukraina semakin memperparah kondisi ini. Sementara itu, terjadi pula penurunan kepercayaan dari para investor.

"Tentu saja, invasi Rusia ke Ukraina tidak membantu. Ada masalah kepercayaan secara keseluruhan dan prospek yang tidak pasti yang mengurangi investasi juga," jelas Kose.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Almas
Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: