Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, mengatakan selain perlu penguasaan teknologi, sumber daya manusia (SDM) terampil juga berperan penting dalam upaya menyukseskan implementasi industri generasi keempat atau biasa disebut industri 4.0.
“Sebab wawasan dan pengetahuan, akan dapat memahami peluang serta mampu menghadapi tantangan saat ini. Bahkan, mereka akan menjadi agen perubahan dalam mentransformasi ke arah ekonomi digital. Jadi, soft skills dalam hal pengembangan kemampuan pribadi dan kepemimpinan juga diperlukan untuk dapat mengambil keuntungan dari penerapan industri 4.0,” kata Airlangga di Jakarta, Rabu (5/12/2018).
Ketua Umum Partai Golkar itu menambahkan, salah satu langkah prioritas dan menjadi kunci implementasi dari peta jalan Making Indonesia 4.0 adalah membangun SDM berkualitas. Apalagi, Indonesia akan menikmati dominasi jumlah penduduk usia produktif pada 10 tahun ke depan. Bonus demografi ini diyakini dapat memacu pertumbuhan ekonomi nasional.
“Dalam menghadapi industri 4.0, China fokus dengan kecepatan, Jerman pada teknologi, serta Jepang dan Korea melalui skill. Sedangkan, Indonesia lebih memilih empowering human talents,” tegasnya.
Oleh karenanya, Kemenperin semakin gencar menciptakan SDM kompeten sesuai kebutuhan pasar kerja saat ini melalui pelaksanaan pendidikan vokasi dari jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) hingga tingkat Politeknik yang mengsung konsep link and match dengan industri.
“Kami punya 9 SMK, 10 Politeknik, dan Akademi Komunitas yang telah menggunakan dual system, yakni 30% teori dan 70% praktik. Hampir semua lulusannya terserap kerja sebelum wisuda. Apalagi, Indonesia butuh 17 tenaga kerja yang tidak “buta” teknologi digital di tahun 2030," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Kumairoh
Tag Terkait: