Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sepak Terjang Ant Financial Jadi Fintech dengan Valuasi Terbesar di Dunia

Sepak Terjang Ant Financial Jadi Fintech dengan Valuasi Terbesar di Dunia Kredit Foto: Getty Images/Anthony Kwan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Jack Ma. Siapa yang tak mengenal pebisnis dunia asal China tersebut? Pebisnis kelahiran 1964 lalu itu mengenalkan pada dunia sebuah financial technology (fintech) bernama Ant Financial Service Group (Ant Financial). 

Ant Financial resmi didirkan pada Oktober 2014. Sebagai salah satu perusahaan afiliasi dari Alibaba, perusahaan e-commerce di China, Ant Financial menjadi perusahaan teknologi keuangan terbesar di dunia. Sebabnya, Ant Financial mampu menawarkan hampir semua layanan keuangan dalam bentuk digital. 

Vice President, General Manager of Technology and Business Innovation Group Ant Financial, Geoff Jiang, mengungkapkan bahwa Ant Financial memberikan dedikasinya dalam penggunaan teknologi digital untuk memberikan kesempatan yang sama kepada dunia. 

“Kami ingin membuat layanan keuangan sederhana, berbiaya rendah, dan dapat diakses oleh banyak orang, bukan hanya sedikit (orang),” ungkap Geoff dalam Alipay-NUS Enterprise Social Innovation Digital Challenge di Singapura. 

Sementara itu, dalam kesempatan yang berbeda, Deputi CTO Ant Financial, Hu Xi, menyatakan Ant Finnacial menjadi perusahaan yang berfokus pada pengembangan teknologi canggih di bidang pembayaran. Perlu diketahui, dalam Ant Technology Exploration Conference (ATEC) yang diselenggarakan pada 20/09/2018 lalu, Ant Finnacial merilis merek baru, yaitu Ant Financial Technology. 

Dikuip antfin.com, Ant Financial telah mampu meningkatkan efisiensi dan menurunkan biaya pada sekitar 200 lembaga keuangan, termasuk lebih dari 100 bank, 60 perusahaan asuransi, dan 40 perusahaan manajemen aset dan pialang keamanan. 

“Ke depan, kami akan menawarkan rangkaian lengkap produk dan layanan teknologi untuk memperkuat pertumbuhan mitra lembaga keuangan dan membantu mereka memperluas layanan mereka ke lebih banyak individu,” jelas Ant Financial. 

Mengemban status sebagai perusahaan teknologi keuangan terbesar di dunia, Ant Financial mencatatkan nilai valuasi mencapai US$150 miliar atau setara dengan Rp2,025 triliun terhitung sampai dengan pertengahan tahun 2018. Tak hanya itu, terhitung Maret 2018, Ant Financial telah digunakan oleh lebih dari 870 juta pengguna di seluruh dunia. 

Ant Financial mencatat, setidaknya terdapat lima portofolio produk yang ditawarkan, yaitu teknologi transaksi keuangan berskala besar, teknologi keuangan, teknologi intelegen keuangan, teknologi interaksi generasi mendatang, dan aplikasi blockhain. 

Satu dari sekian banyak portofolio produk Ant Finnacial yang populer adalah teknologi transaksi keuangan berskala besar, Alipay. 

Alipay, platform pembayaran seluler dan online yang tak hanya populer di negeri asalnya, China, melainkan juga di dunia. Hampir di seluruh toko atau ruko tersedia informasi kode QR yang disertai pula dengan imbauan yang berbunyi Silakan bayar dengan Alipay atau Maaf, kami tidak menerima pembayaran kecuali dengan menggunakan Alipay

Dalam pertemuan International Financial Corporation (IFC) di Bali, 15/10/2018 lalu, Ant Financial mengklaim bahwa Alipay telah bekerja sama dengan lebih dari 200 mitra lembaga keuangan domestik. 

“Alipay telah berevolusi dari dompet digital menjadi enabler gaya hidup,” tegas Ant Finnacial.

Bagaimana tidak, Alipay yang awalnya hanya sebagai teknologi pembayaran digital kini telah berkembang ke berbagai layanan, seperti pemanggilan taksi, pemesanan hotel, pembelian tiket bioskop, pembayaran tagihan listrik, pembuatan janji dengan dokter, dan pembelian produk manajemen kekayaan langsung dari ponsel. 

Ditambah lagi, Alipay kini menyediakan layanan pembayaran secara offline di dalam toko, baik toko dalam maupun luar negeri. Ant Financial mencatat, tepatnya pada tahun 2011 Alipay secara resmi meluncurkan produk pembayaran seluler baru, yaitu pembayaran dengan kode batang. 

“Itu menjadi yang pertama untuk memanfaatkan pasar offline dengan teknologi pembayaran online,” jelasnya. 

Perlu diketahui pula bahwa kesuksesan Ant Financial juga ditopang oleh kegigihan Ant Financial dalam melakukan ekspansi internasional, yaitu dengan meluaskan produknya di pasar luar negeri. 

“Ant Financial telah membentuk kemitraan internasional dengan mitra strategis global untuk melayani pengguna lokal di pasar tersebut dan kami melayani wisatawan China di luar negeri dengan menghubungkan Alipay dengan pedagang online dan offline,” 

Setidaknya ada tiga mitra bisnis Ant Financial yang turut andil dalam kesuksesan Ant Financial di kancah internasional, yaitu lembaga keuangan di Eropa, AlipayHK, dan UEFA.

Lembaga Keuangan di Eropa

Usai dua tahun berdiri, Ant Finnacial memutuskan untuk memulai ekspansi internasional ke wilayah Eropa. Pada Desember 2016, Ant Financial menyatakan resmi bermitra dengan lembaga-lembaga keuangan terkemuka di Eropa yang meliputi BNP Paribas (Prancis), Barclays (Inggris), uniCredit (Italia), dan SIX Payment Services. 

Melalui jalinan mitra tersebut, Ant Financial menargetkan akan mendapatkan tambahan 930.000 pedagang untuk bergabung dengan jaringan Eropa Alipay. Ant Financial menjelaskan, tambahan pengguna tersebut dapat melakukan transaksi di titik penjualan melalui metode barcode scanning yang biasa digunakan di China. 

AlipayHK

Layanan AlipayHK dapat dikatakan sebagai salah satu ekspansi internasional populer yang dilakukan Ant Financial. AlipayHK merupakan layanan pembayaran digital yang digagas oleh Ant Financial bersama perusahaan telekomunikasi raksasa di Hongkong, yaitu CK Hutchison. Keduanya sepakat untuk bermitra dalam mengoperasikan AlipayHK pada tahun 2016 lalu.  

Mengutip dari techrunch.com, AlipayHK menawarkan layanan yang tak hanya terbatas pada pembayaran digital, tetapi juga meluas kepada asuransi, program loyalitas, dan penawaran produk. 

“Lanskap pembayaran digital sudah kompetitif, jadi pergi di atas dan di luar dasar-dasar adalah salah satu pendekatan untuk menonojol dan menarik pengguna,” begitu bunyi keterangan yang tertulis di techrunch.com

UEFA National Team Football

Tim sepak bola nasional UEFA adalah salah satu mitra Ant Financial yang tergolong unik. Pasalnya, melalui jalinan mitra ini, Ant Financial menyasar para penggemar sepak bola dari seluruh dunia. Ant menyebut, kemitraan ini akan terjalin selama delapan kali kompetisi sepak bola tim nasional UEFA mulai tahun 2018 sampai dengan tahun 2026. 

Ant Financial memperkirakan, penonton langsung dari delapan kompetisi yang akan berlangsung jumlahnya mencapai 7,4 miliar penonton. 

“Alipay dan Ant Finanacial bertujuan untuk membawa inovasi digital kepada penggemar sepak bola, meningkatkan pengalaman di tempat mereka, dan memberikan pembayaran tanpa batas dan layanan lainnya kepada penggemar di Eropa dan di seluruh dunia,” tulis Ant Finnacial dalam rilis resminya. 

Ant Finnacial dan Indonesia

Melihat geliat ekspansi Ant Financial di kancah internasional memunculkan pertanyaan tentang bagaimana ekspansi Ant Financial di Indonesia? 

Mengutip dari startup-speakup.com, pola ekspansi Ant Financial dan Alibaba di Indonesia lebih mendukung pemain lokal. Strateginya, Alibaba menggunakan mekanisme investasi dengan perusahaan teknologi yang ada di Indonesia, salah satunya adalah Lazada. 

Pada akhirnya, investasi tersebut berujung pada skema akuisisi 51% saham Lazada dengan nilai US$1 miliar pada April 2016 lalu. Sampai dengan Maret 2018, Alibaba telah memperkuat posisinya dengan menambah investasi US$2 miliar ke Lazada. 

“Alipay digunakan untuk melayani pembayaran di Lazada,” jelasnya. 

Lantas, mengapa Ant Finnacial begitu populer di dunia bahkan menjadi perusahaan teknologi keuangan dengan valuasi terbesar di dunia? Secara sederhana, Ant Financial mampu menerapkan tiga strategi bisnis seperti yang terangkum berikut ini. 

1. Revolusi produk dan layanan

Strategi tersebut terlihat jelas melalui salah satu produk andalan Ant Financial, yaitu Alipay. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, Alipay awalnya hanya merupakan aplikasi pembayaran digital secara online. Namun, Ant Financial mampu membaca peluang dan gaya hidup konsumen sehingga tidak lagi hanya sebagai dompet digital, tetapi merambah menjadi enabler gaya hidup. 

Lagi, Ant Financial tidak berhenti hanya pada penambahan ragam layanan, tetapi juga memperluas ke aspek jaringan. Kini, Alipay bukan hanya menyediakan layanan pembayaran digital secara online, melainkan juga secara offline

“Alipay memperluas pembayaraan offline di dalam toko, baik di dalam maupun di luar China. Layanan pembayaran ditoko Alipay mencakup lebih dari 40 negara dan wilayah si seluruh dunia,” jelas Ant Financial. 

2. Ekspansi internasional

Ant Financial melalui Alibaba dan Alipay memang sudah sangat populer di negeri kelahirannya, China. Lantas, apakah Ant Financial merasa populer di kandang sendiri cukup? Jawabnya adalah tidak. 

Pasalnya, Ant Financial aktif melakukan ekspansi pasar ke luar negeri. 

“Alipay bekerja dengan lebih dari 250 lembaga keuangan luar negeri dan penyedia solusi pembayaran,” 

Sederhana, Ant Financial menjelaskan, hal tersebut dilakukan karena adanya kemungkinan pembayaran lintas batas untuk pelanggan China yang melakukan perjalanan ke luar negeri. Selain itu, Ant Financial meyakini adanya kemungkinan untuk konsumen luar negeri membeli produk dari situs e-commerce China. 

3. Gandeng Mitra Potensial

Ant Financial tahu betul bagaimana cara untuk memasarkan produknya. Misalnya saja, sebagai platform pembayaran digital, Ant Financial menggandeng kompetisi sepak bole sebagai mitranya. Suatu ide yang mungkin tidak terpikirkan oleh kebanyakan orang, namun menjadi peluang besar bagi Ant Financial untuk menambah jumlah konsumennya. 

“Kami bangga mengumumkan kemitraan unik dan inovatif dengan Ant Financial dan Alipay untuk kompetisi tim nasional UEFA,” ujar Presiden UEFA, Aleksander Caferin. 

Apa yang terangkum di atas adalah sebagian dari rekam jejak bisnis Ant Financial. Dengan demikian, tak heran bahwa saat ini perusahaan yang lahir dari tangan pebisnis dunia, Jack Ma, mampu menyandang status sebagai perusahan teknologi keuangan terbesar di dunia. 

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: