Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat hingga akhir tahun ekspor hasil perikanan jelang akhir tahun 2018 mencapai US$5 miliar atau naik 10 % dari tahun 2017 yang sebesar US$4,52 miliar. Dan ekspor udang masih menjadi primadona ekspor hasil perikanan hingga akhir tahun ini, yang mencapai US$1,8 miliar, dengan volume 180.000 ton.
Hal itu diungkapkan oleh Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan perikanan (PDSPKP) KKP, Rifky Effendi Hardijanto, pada keterangan tertulisnya, di Jakarta, Senin (10/12/2018).
Menurutnya, dalam dua hingga tiga tahun mendatang akan terus berupaya mendongkar peningkatan ekspor udang nasional.
“Target kami bisa meningkatkan ekspor udang iagar nilainya bisa mencapai US$2,8 miliar untuk dua atau tiga tahun ke depan,” katanya.
Lebih jauh Rifky menjelaskan, agar bisa mencapai nilai ekspor udang sebesar US$2,8 miliar, dibutuhkan tambahan volume ekspor udang sebesar 100.000 ton. Untuk itu, PDSPKP tengah bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya KKP untuk bisa meningkatkan produksi udang budidaya dalam negeri.
"Selama ini produksi udang budidaya merupakan penyumbang terbesar ekspor udang nasional yang mencapai 80% dari sisanya dari perikanan tangkap," imbuhnya.
Selain menggenjot produksi udang, Rifky mengatakan, KKP juga menggenjot produksi ikan lainnya seperti tuna yang berada di urutan kedua terbesar penyumbang ekspor. Kemudian untuk cakalang dan tongkol di urutan kelima dan rumput laut di urutan keenam dari segi nilai ekspor tapi kedua dari segi volume.
Adapun untuk pangsa pasar, Amerika Serikat (AS) masih menjadi pasar tujuan ekspor udang terbesar Indonesia. Dan di AS ekspor udang dari Indonesia merupakan yang terbesar kedua setelah India. Selain AS, Eropa juga masuk dalam pangsa pasar udang kita. Dan saat ini, Indonesia berada di urutan ke-16 pengekspor udang ke benua biru tersebut. Dengan nilai US$ 84 juta saja dari pasar udang Eropa. Padahal tahun lalu, nilai pasar ekspor udang Uni Eropa mencapai US$ 6 miliar, tapi Indonesia hanya mampu meraup sebesar.
“Selain AS, Eropa sangat besar peluangnya, makanya harus kita garap maksimal mulai tahun depan,” tandasnya.
Puncak Peringatan Hari Ikan Nasional (Hakannas)
Dalaam Harkannas tahun 2018 ini, KKP bersinergi dengan Tim Penggerak PKK Pusat menyelenggarakan Lomba Masak Ikan Tingkat Nasional ke-16 dengan mengangkat tema menu masakan berbahan baku Ikan Bandeng. Harapannya, ikan Bandeng dapat terus dikenalkan secara luas kepada masyarakat.
Peserta lomba masak dari 31 provinsi, yang merupakan perwakilan juara Lomba Masak Ikan Tingkat Provinsi. Adapun Pemenang Lomba Masak Serba Ikan Tingkat Nasional Ke-16
Kategori Menu Kudapan/Snack adalah: Provinsi Sulawesi Tengah sebagai juara I dengan nama resep Pia Likuifaksi; Provinsi Bengkulu sebagai juara II dengan nama resep Rantang Ruan; juara III, Provinsi Sumatera Selatan dengan nama resep Kelapi Ikan; Provinsi Bangka Belitung sebagai juara harapan I dengan nama resep Berbingu; Juara Harapan II: Provinsi Sulawesi Selatan, nama resep Rol Bandeng Daun Kelor
Kategori Menu Balita; Juara I: Provinsi Kalimantan Selatan, nama resep Batok Kelapa Um Yang Deng. Juara II: Provinsi Maluku, nama resep Mi Goreng Sasakan. Juara III: Provinsi Riau, nama resep Bandeng Sulur Terong Belanda. Juara Harapan I: Provinsi Gorontalo, nama resep Bantal Otanaha. Juara Harapan II: Provinsi Jawa Timur, nama resep Bandeng Bakar Daun Nanonggi
Juara Favorit: Provinsi Sulawesi Selatan dengan kriteria kerapihan, kebersihan, keharmonisan dalam penataan dan Juara Umum: Provinsi Riau
Selain itu, juga dilakukan Millennial Vlog Kontes untuk usia 16 – 25 tahun dengan tema Menikmati Hidangan Ikan Berbagai Jenis Tuna, Udang dan Patin. Kontes ini sebagai bagian memperingati Hari Ikan Nasional ke-5, telah terselenggara sejak tanggal 21 November s/d 3 Desember 2018 dan telah diumumkan pemenangnya pada 5 Desember 2018 di akun istagram Humas Ditjen PDSPKP dengan pemenang juara 1 Agus Arifin Wijaya dari Kota Malang, juara 2 Sarastri Gustiani dari Kapuas Hulu dan juara 3 Ryan Nugroho dari Yogyakarta.
Disamping itu juga, di sela puncak peringatan Hari Ikan Nasional Ke-5, juga dilakukan Penandatanganan : Perjanjian Kerja Sama antara Dirjen PDSPKP dengan Direktur Komersial PT. Sucofindo (Persero) dalam rangka Pengembangan Sistem Telusur dan Logistik Ikan Nasional (STELINA). Sistem Telusur dan Logistik Ikan Nasional (STELINA) merupakan sistem informasi ketelusuran ikan dan produk perikanan nasional yang dibangun dan dikembangkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan bekerja sama dengan PT. Sucofindo sejak tahun 2016. Melalui Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama hari ini diharapkan mampu mempercepat dan menyempurnakan pengembangan sistem ini.
Lalu, perjanjian Kerja Sama Antara Dirjen PDSPKP dengan Dirjen Pemasyarakatan (PAS), Kementerian Hukum dan HAM dalam rangka Peningkatan Kualitas Pembinaan Kemandirian Bagi Warga Binaan Pemasyarakatan di Bidang Pengolahan Hasil Kelautan dan Perikanan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Yosi Winosa
Editor: Kumairoh
Tag Terkait: