Polemik penentuan pengganti Sandiaga Uno di kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta masih berlanjut. PKS menilai ada perbedaan persepsi dengan Gerindra mengenai fit and proper test yang disepakati pada pertemuan 5 November lalu.
Ketua DPW PKS DKI Jakarta Bidang Pemenangan Pemilu dan Pilkada, Agung Setiarso, mengatakan pada saat pertemuan di DPD Gerindra DKI Jakarta, mereka menangkap tes itu hanya penyampaian visi dan misi calon wagub, bukan uji yang dapat menggugurkan calon PKS.
“Oleh karena itu kami tidak menggagalkan fit and proper test itu. Ketika sudah pembicaraan luar itu, Pak Taufik bicara ke wartawan kalau saja dari PKS tidak lolos maka Gerindra menyarankan calonnya,” ujar Agung di Jakarta, Rabu (12/11/2018).
“Kami belum memilki kesamaan paham dengan fit and proper yang dimaksud. Dari PKS sudah firm tidak bisa ditambah dan dikurangi juga. Sudah firm,” lanjutnya.
Ia menambahkan, sedari awal PKS dan Gerindra sudah ada kesepakatan mengenai wagub DKI Jakarta yang kosong. Kursi nomor 2 di Pemprov DKI tersebut adalah milik PKS.
Sementara, Wakil Ketua DPD Gerindra Jakarta, Ahmad Sulhy mengklaim, partainya sebenarnya sudah setuju posisi Wakil Gubernur DKI Jakarta diberikan kepada PKS. Hanya saja, tetap lewat fit and proper test.
Selain itu, lanjut Sulhy, Gerindra juga akan terus memberikan keleluasaan untuk PKS memilih calon. Mereka hanya membatasi agar calon wagub nanti dapat bekerja dengan baik dengan Anies Baswedan.
"Kami menggarisbawahi apa yang menjadi kesepaktan dijalankan saja. Kita berharap di masa waktu yang masih tersedia ini. Untuk kepemimpinan Anies-Sandi berharap berjalan dengan baik,” terangnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim