Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jokowi 'Mole', Ngabalin: Itu Bentuk Penghinaan

Jokowi 'Mole', Ngabalin: Itu Bentuk Penghinaan Kredit Foto: WE
Warta Ekonomi, Surabaya -

Tenaga Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin, turut menanggapi terkait video kampanye Jokowi di Madura yang sempat viral. Dalam video tersebut  memperlihatkan beberapa orang yang meneriakkan Jokowi Mole atau Jokowi Pulang.

Ngabalin menilai, ada orang-orang yang mengambil kesempatan dalam kesempitan. Saat menemani kunjungan presiden, ia mengaku sering menemui beberapa orang yang mencari angle-angle tertentu untuk digoreng.

"Ada orang-orang tertentu yang mengambil angle yang kira-kira bisa dipakai untuk menggoreng," ujarnya di Surabaya, Kamis (20/12/2018).

Tak hanya itu, Ngabalin mengaku juga sempat menegur beberapa orang tersebut. Namun dirinya menyerahkan semuanya kepada Tuhan.

"Dan itu beberapa kali saya tegur, beberapa kali saya ketemu. Tapi saya bilang sama Paspampres biarkan nanti Tuhan yang mengawasi mereka," katanya.

Menurutnya, hal tersebut merupakan penghinaan kepada Presiden. Juga tak percaya orang Madura melakukan hal tersebut. Karena Ngabalin meyakini orang Madura merupakan masyarakat yang santun dan agamis.

"Saya pikir teman-teman bisa tahu kalau beliau seorang kepala negara, kemudian ada orang yang menggunakan kunjungan beliau untuk kepentingan politik dengan perkataan mole-mole (pulang-pulang), itu kan bentuk penghinaan," jelasnya.

"Saya kira orang Madura tidak punya karakter seperti itu pasti orang luar yang datang. Saya mau bilang seperti itu karena semua orang cinta dengan Presiden Jokowi luar biasa waktu dan kesempatan. Orang Madura merupakan masyarakat agamis, mereka mempunyai kultur yang tinggi punya akhlak punya agama yang tinggi saya tidak percaya itu dilakukan oleh orang-orang Madura," lanjutnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim

Bagikan Artikel: