Dinas Sosial Provinsi Lampung mencatat terdapat 2.500 warga terdampak tsunami yang mengungsi di Kantor Gubernur Lampung.
Kepala Dinas Sosial Lampung, Sumarju Saerni, menjelaskan sebagian besar pengungsi merupakan anak-anak dan lansia. para pengungsi mulai datang ke Kantor Gubernur Lampung untuk mengungsi sejak Minggu (23/11) pagi hingga malam hari.
"Kemungkinan (pengungsi) pasti akan bertambah bila situasi memburuk. Dominan anak-anak dan lansia yang ramai di pengungsian," ujarnya di Lampung, Senin (24/12/2018).
Menurutnya, sebagian besar warga memilih mengungsi karena khawatir air laut kembali naik dan menerjang permukiman mereka. Saat ini pengungsi anak-anak sangat membutuhkan bantuan popok.
"Stok yang tersedia sudah mulai menipis," imbuhnya.
Sementara persedian kebutuhan lainnya seperti bahan pangan mulai dari mie instan, beras, telur, dan sarden masih mencukupi. Bantuan tak hanya disediakan pemerintah, tetapi juga perusahaan negara dan swsasta, organisasi masyarakat, hingga partai-partai politik.
"Untuk kebutuhan lainnya masih sangat melimpah. Bahkan sampai malam ini terus berdatangan bantuan untuk para pengungsi di kantor gubernur," katanya.
Sumarju menambahkan, pembagian makanan dan barang kebutuhan lainnya dilakukan berdasarkan sistem antrean dan dibagi kelompok sesuai daerah asal. Hal itu dilakukan agar proses berlangsung tertib dan terhindar dari penumpukan pengungsi yang ingin mengambil bantuan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim
Tag Terkait: