Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Singkawang mengimbau warga untuk saat ini mengurangi aktivitas di alam terbuka, mengingat cuaca ekstrem berupa hujan deras beserta angin kencang mulai melanda di Kota Singkawang, Kalimantan Barat, dalam beberapa hari terakhir.
"Untuk mengurangi risiko bencana alam atau menghindari kejadian-kejadian yang tidak diinginkan saat dalam situasi fluktuasi cuaca belakangan ini, seperti hujan disertai angin dan petir, kami menghimbau, pertama, agar warga membatasi diri untuk bergiat di alam terbuka," kata Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD Singkawang, Jayadi, di Singkawang, Sabtu (29/12/2018).
Kewaspadaan itu, katanya, juga karena mengamati dari dekat fenomena alam terkini di Selat Sunda, khususnya Provinsi Banten dan Lampung dengan kejadian tsunami.
Hal itu, kata dia, tidak hanya berlaku secara pribadi saja melainkan pula untuk keluarga maupun komunitas, karena kondisi alam bisa berubah dengan drastis dan darurat.
Menurutnya, kalaupun masih ingin melakukan aktivitas di alam terbuka, sebaiknya dilakukan di tempat yang aman dan lancar, serta ada tim keamanan dan komunikasi yang lancar agar mudah memonitor dan melakukan evakuasi. "Dengan cuaca terkini sekarang ini, BPBD Singkawang menyarankan kepada masyarakat sebaiknya meningkatkan silaturahmi dan kegotongroyongan supaya aman dari banjir," katanya. Dia mengatakan, sampah-sampah maupun saluran parit yang tersumbat segera dibersihkan, karena curah hujan yang tinggi dikhawatirkan akan menimbulkan banjir.
Mengingat sekarang ini memasuki liburan sekolah, ia mengimbau sebaiknya kegiatan anak-anak diarahkan ke arah positif dan terarah.
"Jangan membiarkan anak-anak bermain di dekat sungai apalagi pantai. Mengingat gelombang air sekarang ini cukup tinggi," katanya.
Kemudian ia meminya kepada sukarelawan BPBD Singkawang yang sudah terlatih untuk kegiatan "water rescue" diminta agar menyiagakan diri dan bersiap untuk membantu masyarakat apabila terjadi suatu bencana.
"Apabila terjadi kondisi darurat, masyarakat juga bisa menghubungi radio BPBD di 157900 atau ke base camp TRC BPBD Jl Sinka Permai, Kelurahan Sei Bulan," tambahnya. Sementara itu, informasi dari BMKG Kalbar pada 27 Desember 2018 menyebutkan bahwa ada kecenderungan gelombang tinggi di perairan Kalbar, khususnya bagian selatan dan utara. Kondisi cuaca diprakirakan masih akan berpotensi terjadi hujan sedang-lebat yang bisa disertai angin kencang hingga tanggal 31 Desember 2018.
Bagi para nelayan tradisional khususnya agar mewaspadai potensi gelombang tinggi dan potensi cuaca ekstrem di pesisir Kalbar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Kumairoh