Keragaman dan inklusivitas yang lebih besar akan memainkan peran utama dalam menciptakan masyarakat yang lebih harmonis. Dalam masyarakat seperti itu, orang dari semua jenis kelamin, orientasi seksual, ras, suku, kebangsaan, atau agama akan menjadi mitra yang setara. Sementara masyarakat semacam itu mungkin tampak seperti surga utopis, memegang visi dan bekerja dengan penuh dedikasi adalah kuncinya.
Selama abad sebelumnya, ratusan juta orang tewas dalam dua perang dunia sementara mayoritas umat manusia berada di bawah penjajahan kolonial terhadap kekuatan-kekuatan Eropa. Lembaga-lembaga seperti PBB, yang keberhasilannya sebagai penjaga perdamaian dianggap dapat diperdebatkan oleh banyak orang, telah berhasil menciptakan narasi global tentang isu-isu global yang paling penting. Tidak ada lembaga seperti itu ada di abad-abad sebelumnya.
Dewan Hak Asasi Manusia PBB telah dibuat secara eksplisit untuk melindungi hak asasi manusia, sementara keberhasilannya mungkin juga dipertanyakan. Bahwa saat ini ada definisi hak asasi manusia, yang tidak ada di abad sebelumnya jelas menjadi pertanda baik bagi terwujudnya masyarakat yang lebih damai. Menghargai keberagaman dapat menjadi pendorong masa depan bisnis yang lebih baik lagi.
Keragaman Adalah Kunci Kekayaan
Ekonom David Ricardo mengungkapkan rahasia yang membuat negara-negara kaya. Dia menunjukkan kepada dunia bahwa negara-negara kaya adalah yang paling banyak berdagang satu sama lain. Alasan sederhana untuk ini adalah bahwa negara memiliki keunggulan komparatif dibandingkan negara lain dalam produksi barang.
Demikian pula, keragaman di tempat kerja memungkinkan orang yang memiliki kekuatan berbeda untuk berkontribusi pada kesuksesan organisasi.
Bagaimana Keragaman Bisa Berikan Manfaat Organisasi
Salah satu alasan untuk memiliki tenaga kerja yang beragam adalah karena memungkinkan berbagi berbagai sudut pandang. Sudut pandang yang luas seperti itu lebih memungkinkan perusahaan untuk meramalkan tantangan dan memanfaatkan peluang baru.
Perusahaan yang memiliki tenaga kerja yang beragam akan lebih mampu mengidentifikasi tren baru karena akan memiliki tenaga kerja yang mewakili pelanggannya. Tenaga kerja yang representatif akan memungkinkan perusahaan untuk memahami produk atau strategi pemasaran seperti apa yang akan bekerja dengan segmen konsumen tertentu.
Peran Pemimpin
Pemimpin memainkan peran kunci dalam mengelola keanekaragaman dengan menciptakan budaya organisasi yang menghormati dan inklusif di dalam organisasi dan di mana karyawan memiliki kesempatan untuk belajar, berkontribusi, dan tumbuh.
Untuk membuat tempat kerja organisasi yang lebih beragam harus melakukan pemantauan tahunan dan audit keanekaragaman. Rasio keanekaragaman dan perekrutan harus menjadi bagian dari KPI Kepemimpinan. Melakukan hal itu memungkinkan suatu organisasi tidak hanya memahami susunan etnik karyawannya tetapi juga memungkinkannya untuk menciptakan tenaga kerja yang lebih beragam di masa depan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar
Tag Terkait: