Calon presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno dalam dialognya bersama warga di Villa Desa Soko, Jepon, Blora, Jumat (11/1). Salah satu petani tebu bernama Anton Sudibyo meminta Sandiaga membuat undang-undang pangan untuk memberantas mafia. Ia pun meminta pencabutan kartu tani yang lebih banyak merugikan.
"Petani tebu bisa mati dengan mata mendelik pak, kalau impor gula terus dilakukan. Mumpung ada Pak Sandi, saya juga minta pencabutan kartu tani, tambah kuota pupuk bersubsidi dan harga giling tebu di tahun depan dengan sistim beli putus seharga 70 ribu rupiah per kwintal," paparnya.
Sandi pun menjawab, ia mengatakan sudah menandatangani kontrak politik dengan para petani Tebu di Lumajang. Sambungnya, dalam isinya ialah Sandi berjanji untuk menghentikan impor dan berantas mafia pangan tersebut.
"Dalam berbagai kesempatan saya selalu mengatakan setop impor pangan saat petani panen. Pelemahan ekonomi juga akibat impor yang menggila. Seolah Indonesia tidak punya sumber daya alam dan sumber daya manusia," ujarnya.
Sambungnya, "Petani, nelayan mengeluhkan soal impor ini. Keluhan yang sama terus saya peroleh dari seribu titik lebih yang saya datangi di seluruh pelosok Indonesia," jelasnya.
Ia berjanji, Jika terpilih, Sandiaga bersama Prabowo Subianto berjanji menjadi pelayan rakyat dan bakal menyetop impor dan utang.
"Termasuk memberantas mafia pangan dan impor, dan memenuhi harapan Pak Anton dan seluruh petani dan rakyat Indonesia," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil