Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Buntut Tertangkapnya Mata-Mata China, Produk Huawei Di-Blacklist

Buntut Tertangkapnya Mata-Mata China, Produk Huawei Di-Blacklist People walk past a sign board of Huawei at CES (Consumer Electronics Show) Asia 2016 in Shanghai, China May 12, 2016. | Kredit Foto: Reuters/Aly Song
Warta Ekonomi, Jakarta -

Polandia akan mempertimbangkan larangan mengenai penggunaan produk-produk Huawei oleh badan-badan publik dan kemungkinan legislasi untuk mengurangi penggunaannya oleh warga negara, kata seorang pejabat pemerintah pada Ahad, menyusul penangkapan seorang pejabat Huawei China di Polandia.

Polandia menangkap karyawan Huawei asal China dan seorang mantan pejabat keamanan atas tuduhan mata-mata, kata para pejabat dan sumber-sumber kepada Reuters pada Jumat, satu langkah yang dapat memicu kekahawatiran keamanan Barat.

Seorang pejabat pemerintah yang bertanggung jawab atas keamanan dunai maya mengatakan kepada Reuters, perubahan-perubahan kebijakan "yang mendadak" terhadap Huawei tidak dijamin setelah penangkapan-penangkapan tersebut.

Tetapi dia mengatakan penggunaan produk-produk perusahaan tersebut oleh lembaga-lembaga negara bisa ditinjau ulang.

"Kami akan analisis apakah keputusan kami dapat mencakup berakhirnya penggunaan produk-produk Huawei," kata Karol Okonski kepada Reuters.

Huawei mengatakan pada Sabtu (12/1) pihaknya telah memecat seorang karyawan yang ditangkap di Polandia atas tuduhan mata-mata.

Menteri Dalam Negeri Polandia Joachim Brudzinski menyerukan Uni Eropa dan NATO untuk mengambil sikap bersama atas apakah mengeluarkan Huawei dari pasar mereka setelah penangkapan karyawan China itu dan seorang mantan pejabat keamanan Polandia pada Jumat.

Kedua orang tersebut telah mendengarkan tuduhan-tuduhan tersebut dan dapat ditahan selama tiga bulan.

Huawei, produser alat telekomunikasi terbesar di dunia, menghadapi pengawasan ketat di Barat karena hubungannya dengan pemerintah China dan dugaan-dugaan Amerika Serikat bahwa peralatannya dapat digunakan oleh Beijing untuk mata-mata.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: