Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Ryamizard Ryacudu tidak menepis pidato Prabowo Subianto yang mengutip namanya soal Indonesia hanya bisa bertahan 3 hari jika perang. Namun, Ia menegaskan pernyataannya itu merujuk pada kondisi 10 tahun lalu.
"Itu waktu diskusi saya pada 10 tahun lalu, pada waktu itu memang kondisi negara kelangkaan minyak, itu masalah minyak kok, kalau kita perang besar terus-menerus itu minyak habis, waktu itu kelangkaan minyak," ujarnya di Jakarta, Rabu (16/1/2019).
Ia menambahkan, konteks saat ini Indonesia siap jika berperang bahkan seribu tahun. Karena itu, pihaknya mengimbau tidak perlu khawatir.
"Kalau untuk perang kita 1.000 tahun eksis kok, kita perang sistemnya kita perang rakyat semesta, apa yang ada di bumi Indonesia itu kita gunakan, kita nggak usah khawatir berapa tahun berperang, 1.000 tahun kita mampu berperang," jelasnya.
Ryamizard kembali menjelaskan pertanyaannya kala itu soal kelangkaan minyak. Kapal hingga pesawat akan kehabisan bahan bakar jika perang terus-menerus selama 3 hari.
"Itu mengenai minyak semua itu, waktu itu memang kelangkaan minyak, kalau terus menerus 3 hari 3 malam perang, pesawat jalan, kapal jalan terus waktu itu habis itu. Tapi lain-lain kita bisa 1.000 tahun perang bisa, 1.000 tahun. Jelas kok TNI mampu kok, semua kita mampu," terangnya.
Saat ditanya apakah amunisi cukup bila berperang seribu tahun, Ryamizard mengatakan Indonesia bisa memanfaatkan semua sumber daya alam untuk pertahanan.
"Bukan. Kalau kita perang, kita perang di tempat sendiri. Jadi semua sumber daya alam mendukung pertahanan kita. Jadi 1.000 tahun pun kita mampu. Saya bilang 3 hari itu waktu 10-12 tahun lalu," tegasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim