Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

BEI Beri Lampu Hijau ke Perdagangan Saham Bank Danamon dan Bank BNP

BEI Beri Lampu Hijau ke Perdagangan Saham Bank Danamon dan Bank BNP Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) sempat melakukan penghentian sementara (suspensi) perdagangan efek PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) dan PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk (BBNP). Namun, suspensi tersebut tidak bertahan lama karena, pada pperdagangan hari ini BEI telah mengijinkan kembali saham kedua bank yang akan melaksanakan penggabungan usaha (merger) tersebut. 

Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 3 BEI, Goklas Tambunan mengatakan bahwa pncabutan suspensi dilakukan karena kedua perusahaan telah memberikan keterangan kepada Bursa tentang rencana merger

"Dengan ini kami sampaikan bahwa Bursa memutuskan untuk melakukan pembukaan perdagangan efek Bank Danamon dan Bank BNP di seluruh pasar," ujarnya, dalam keterangan resminya, di Jakarta, Selasa (22/1/2019). 

Goklas mengatakan bahwa perdagangan kedua bank tersebut sudah bisa dilaksanakan sejak sesi I perdaganga efek hari ini. "Kami meminta kepada para pemangku kepentingan tetap memperhatikan setiap keterbukaan informasi yang disampaikan perseroan," pungkasnya. 

Setelah kembali diperdagangkan harga saham Bank Danamon meroket  hingga mencapai level Rp8.975 per saham pada penutupan perdagangan sesi I. Capaian level tersebut meningkat 625 poin atau 7,49% dari harga pembukaan pagi tadi, di mana saham Bank Danamon dibuka dengan harga Rp8.600 per saham. 

Penguatan signifikan tersebut diiringi dengan volume perdagangan saham Bnak Danamon yang mencapai 52,35 juta saham dengan frekuensi 2.559 kali transaksi. Hingga jeda siang ini saja, Bank Danamon telah mengantongi nilai transaksi sebesar Rp467,40 miliar. 

Hal berbeda justru terjadi pada perdagangan saham Bank Nusantara Parahyangan. Hingga sesi I usai, tidak ada pergerakan atau transaksi atas saham Bank Nusantara Parahyangan. Alhasil, harga saham bank yang berpusat di Bandung tersbeut kini stagnan di level Rp2.200 per saham.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: