Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

'Said Didu Jangan Menggonggong Kalau Lapar'

'Said Didu Jangan Menggonggong Kalau Lapar' Kredit Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Warta Ekonomi, Jakarta -

Proyek mobil Esemka hingga proyek Light Rail Transit (LRT) dikritik oleh mantan sekretaris BUMN, Said Didu. Bahkan menyebut proyek Esemka tersebut adalah fiktif. Sekjen Garda Nasional untuk Rakyat (GNR), Ucok Choir, mengatakan sikap mantan Komisaris PT Bukit Asam (PTBA) itu tendensius.

"Kami minta Said Didu jangan menggonggong kalau lapar (tidak ada jabatan). Sebagai orang yang pernah berada di lingkaran kekuasaan kritikan Said kami nilai sangat tendensius," ujarnya di Jakarta, Rabu (23/1/2018).

"Tidak ada yang melarang dia mengkritik, tapi dia bekerja untuk pemerintah. Jika ada yang salah sebaiknya sampaikan cukup di internal, tidak di Sosmed," lanjutnya.

Ucok menilai, sikap Said tidak elok karena dulu pernah berada di dalam lingkaran eksekutif. Semestinya, kritik-kritiknya disalurkan dengan baik, bukan diumbar ke publik. Namun nyatanya Said dicopot dari perusahaan pelat merah.

"Ketika Menteri BUMN menyatakan bahwa Said tidak bisa membawa perusahaan menjadi lebih baik itu tandanya dia tidak bisa bekerja. Masa kerjaannya nyinyir? Malu dong. Digaji negara tapi nyinyirin Negara terus apalagi di sosmed, kami lihat dia sangat agresif," jelasnya.

Karena itu, ia menilai Said sudah menjadi duri dalam daging, maka Menteri BUMN memberhentikan dari PTAB.

"Sebagai tokoh yang kelasnya sudah nasional marilah memberi contoh yang baik untuk rakyat, jangan semaunya. Jika kata Rocky Gerung pakailah akal sehat, jangan dungu berkepanjangan," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim

Bagikan Artikel: