Di WEF 2019, Menperin Sebut 5 Sektor Manufaktur Jadi Prioritas Making Indonesia 4.0
Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto memaparkan Indonesia Economic Outlook dengan mengusung tema Making Indonesia 4.0 sebagai respons atas perkembangan industri kini, yang dipengaruhi fenomena 'glokalisasi' dunia.
Sesi presentasi itu disampaikan Menperin tepat di hari pembukaan Indonesia Pavilion di tengah perhelatan World Economic Forum (WEF) Annual Meeting 2019 di Davos, Swiss, 22-25 Januari 2019.
"Selama 2015-2018, Indonesia menikmati pertumbuhan pesat di lima sektor manufaktur utamanya, yakni kuliner, elektronik, otomotif, bahan kimia, serta tekstil dan pakaian. Diperkirakan, pertumbuhan ini akan berlanjut hingga tahun-tahun berikutnya," kata Airlangga sebagaimana tertulis dalam siaran pers, Jumat (25/1/2019), di Jakarta.
Secara keseluruhan, Indonesia menorehkan prestasi pertumbuhan rata-rata 4,87%, sementara rata-rata pertumbuhan manufaktur mencapai nilai Rp2.555,8 triliun. Sedangakn di tataran global, Indonesia meraih peringkat kelima dalam daftar World Rank of Manufacturing Value Added dengan raihan 20,5%.
Ketum Partai Golkar itu megatakan bahwa proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,3% tahun ini, di mana sektor manufaktur diprediksi menjadi penggerak perekonomian melalui peningkatan produktivitas, investasi, dan ekspor.
Untuk itu, Kementerian Perindustrian menyiapkan sejumlah arahan kebijakan untuk mengantisipasi perkembangan ekonomi di negara ini. Ada tiga arahan kebijakan yang dirancang untuk 2020-2024, mencakup peningkatan produktivitas, daya saing ekspor manufaktur, dan strategi industri migas.
Kebijakan ini akan dilaksanakan di bawah kampanye Making Indonesia 4.0, Menperin meyakini inisiatif ini dapat mendongkrak PDB secara umum, kontribusi manufaktur, dan kesempatan kerja.
"Target yang ingin diraih adalah pertumbuhan PDB +/- 1-2% p.a., membuka lebih dari 10 juta lapangan kerja tambahan, dan lebih dari 25% kontribusi PDB sektor manufaktur, semua pada 2030," tegas dia.
Kelima sektor yang telah disebutkan di atas, terpilih menjadi sektor prioritas untuk program Making Indonesia 4.0. Didukung dengan kebijakan insentif tax holiday baru yang berlaku hingga 20 tahun untuk investasi lebih dari €3 miliar di 18 sektor, Indonesia menghadapi perkembangan industri yang besar di waktu mendatang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti