Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

PKS Buka-bukaan, Usung Prabowo Tak Jamin Akan Untung

PKS Buka-bukaan, Usung Prabowo Tak Jamin Akan Untung Kredit Foto: WE
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman mengatakan sebagai salah satu partai yang mengusung Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno di Pilpres 2019, bukan jaminan suara PKS di Pileg akan aman.

Menurutnya, PKS harus bekerja keras jika ingin suara di pileg aman lantaran elektabilitas partainya tidak secara otomatis terangkat dengan mengusung Prabowo-Sandi.

"Ada persoalan berat yang menjadi implikasi pemilu serentak, yaitu bahwa partai-partai yang tidak memiliki capres dan cawapres mereka harus bekerja keras dan bekerja berkali-kali lipat," katanya di Jakarta, Rabu (30/1/2019).

Baca Juga: Jokowi Egois, Hingga Libatkan Jan Ethes ke Politik?

Lanjutnya, ia mengatakan masalah bukan hanya dialami oleh PKS, namun pada partai yang tidak memiliki capres dan cawapres.

Seperti, Partai Gerindra, yang mengusung Prabowo, serta kubu sebelah, PDIP dan PKB yang mengusung Jokowi-Ma'ruf Amin yang secara otomatis mengkampanyekan partai pengusungnya.

"Sebaliknya, kita memasarkan Prabowo dan Sandi tidak otomatis mengangkat PKS. Ini problem yang saya kira dihadapi semua partai yang tidak memiliki capres cawapres dari partainya sendiri," jelasnya.

Baca Juga: PKS Marah Lagi Sama Jokowi, Gara-Gara Sabun Rp2 M?

Tak hanya itu, ia menyebut hal serupa bukan terjadi pada partainnya. Bahkan partai Demokrat mengatakan hal serupa ketia Tim Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi meminta Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) turun lebih sering untuk memasarkan Prabowo-Sandi saat berkampanye. 

"Pak SBY diminta untuk lebih banyak turun ke bawah, jawaban Pak SBY adalah kami sedang setengah mati memikirkan memperjuangkan bagaimana Demokrat bisa tetap eksis," tukasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: