Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Grab Terima Rp2,8 Triliun dari Perusahaan Thailand

Grab Terima Rp2,8 Triliun dari Perusahaan Thailand Kredit Foto: Tech Crunch
Warta Ekonomi, Jakarta -

Grab menghimpun US$200 juta (setara Rp2,8 triliun) dari Central Group, perusahaan konglomerasi ritel yang berbasis di Thailand. Perusahaan ride-hailing itu mengonfirmasi pendanaan tersebut sebagai bagian dari investasi ke dalam bisnisnya di negeri gajah putih itu, bukan bagian dari penggalangan seri H yang sedang berlangsung.

Adapun, Central Group menggarap bisnis restoran, hotel, dan lebih dari 30 mal di Thailand. Lebih lanjut, mereka juga menjangkau pasar Vietnam dan Indonesia. Bahkan, perusahaan induk mereka yang terdaftar di publik bernilai lebih dari US$15 miliar.

"Setelah investasi ini, kami akan bermitra dengan Grab di sejumlah daerah di Thailand, termasuk mengintegrasikan restoran dengan layanan Grab Food, memuat opsi transportasi Grab ke toko offline, serta membawa layanan logistik Grab," kata pihak Central Group, seperti dikutip dari TechCrunch, Kamis (31/1/2019).

Investasi tersebut bertujuan untuk memperkuat posisi Grab di Thailand, pasar dengan 70 juta konsumen dan ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara. Kemunculan Go-Jek 'Get' pada akhir 2018 lalu membuat Grab memiliki pesaing baru di negara itu.

Central memiliki peran besar di Thailand. Perusahaan itu telah meningkatkan upaya untuk mengintegrasikan ritel offline ke dalam ruang digital dalam beberapa tahun terakhir. Mereka mengakuisisi bisnis fesyen Zalora Rocket Internet pada 2016. Terlebih, baru-baru ini mendirikan joint venture dengan JD.com dari China untuk menciptakan bisnis ritel dan fintech di Thailand.

Sementara itu, Grab sudah mengumpulkan pendanaan Seri H senilai US$3 miliar. Adapu, investor yang berkontribusi, antara lain: Toyota, Microsoft, Booking Holdings, dan Yamaha Motors. Menurut TechCrunch, target pendanaan Grab itu berada di angka US$5 miliar.

Hingga saat ini, Grab telah menghimpun US$6,8 miliar dari investor, berdasarkan data Crunchbase. Secara tidak langsung, mereka memiliki valuasi US$11 miliar, membuatnya menjadi startup teknologi terbesar Asia Tenggara.

Di sisi lain ada Go-Jek yang baru menutup bagian pertama putaran pendanaan sebesar US$2 miliar minggu lalu. Dana itu akan digunakan untuk keperluan ekspansi di Thailand, Singapura, Vietnam, dan Filipina.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Kumairoh

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: