Pemilu Dominasi Hoaks Selama Januari, 3 Tokoh Ini Paling Banyak Muncul
Selama Januari 2019, terdapat 175 hoaks yang diidentifikasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). 81 konten di antaranya merupakan hoaks mengenai Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.
Berdasarkan pantauan Subdirektorat Pengendalian Konten Internet Ditjen Aptika Kemenkominfo, setidaknya ada empat sampai enam konten hoaks dalam sehari. Plt Kepala Biro Humas Kemenkominfo Ferdinandus Setu juga membeberkan, jumlah konten hoaks terbanyak terjadi pada 22 Januari lalu. Terdapat 11 hoaks yang berhasil ditemukan Ditjen Aptika di hari itu.
"Konten hoaks yang ditemukan oleh Ditjen Aptika itu berasal dari beragam isu," tulis Ferdinandus dalam keterangan resminya, Selasa (5/2/2019).
Salah satu isu yang dimuat dalam hoaks berhubungan dengan pemilu. Dalam sebulan saja, telah ditemukan 81 konten hoaks pemilu. Contoh yang memiliki dampak besar, antara lain temuan surat suara yang telah dicoblos, isu PKI, ijazah, hingga hal-hal terkait simbol jari.
Laki-laki yang akrab disapa Nando itu menambahkan, "Salah satu yang mendapatkan perhatian publik, hoaks temuan 7 kontainer surat suara yang sudah dicoblos di Tanjung Priok."
Disinformasi juga terdapat dalam 22 konten yang berkaitan dengan peristiwa, seperti aksi bunuh diri di Sukorajo, video orang yang hidup lagi setelah dimakamkan selama empat hari, dan bayar biaya pendidikan dengan Ovo berbuah cashback 60%. Selain itu, ada juga 13 hoaks yang berkaitan dengan isu pemerintahan.
"Beberapa contoh hoaks di isu pemerintahan, Kemenag yang mengizinkan LGBT, pengangkatan honorer K2 jadi PNS, razia STNK, dan lowongan kerja di rumah sakit," ujar Nando.
Adapun tokoh yang paling banyak muncul dalam konten hoaks, antara lain Presiden Joko Widodo, Ahok, dan Ustaz Arifin Ilham.
Baca Juga: Isu Jokowi Antek Asing adalah Hoaks yang Disengaja
Baca Juga: Bagaimana Hoaks Menyebar dan Menelan Korban-Korbannya?
Hoaks di Luar Isu Politk dan Pemerintahan
Tak hanya itu, ditemukan pula hoaks menyangkut isu agama sebanyak sembilan buah. Misal hoaks tentang Muslim Uighyur, larangan Salat Jumat di perusahaan China, dan yang paling menarik perhatian masyarakat: ceramah Kiai Said Aqil Siradj di acara internal Muslimat NU.
Di sisi teknologi, ada empat konten hoaks yang beberapa di antaranya membahas keychain GPR, main HP sebabkan mata bengkak, dan blokir SMS. Ada pula empat konten hoaks seputar keamanan, tiga hoaks kecelakaan, dan satu hoaks lingkungan.
Lebih lanjut, ada delapan konten hoaks yang berkaitan dengan bencana, seperti angin kencang di Ancol, potensi gempa 8 SF, banjir Katulampa, dan gempa susulan di Jawa Barat. Ada pula hoaks mengenai makanan, meliputi garam yang tidak boleh dimasak, lintah di kangkung, mie instan penyebab kanker, serta es krim yang mengandung lemak babi.
Kemenkominfo mengimbau warganet dan pengguna media sosial atau aplikasi pesan instan tidak menyebarluaskan hoaks dalam bentuk apapun. Jika menemukan informasi yang terindikasi hoaks, warganet dapat melaporkanya melalui aduankonten.id atau akun @aduankonten.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: