Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN), Dahnil Anzar Simanjuntak, angkat suara terkait pernyataan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf yang siap perang total memenangkan Pilpres 2019.
Menurutnya, istilah perang total tidak cocok digunakan dalam pesta demokrasi. "Kita enggak perang total lah, kita cuman gembira lah menggembirakan demokrasi, kita enggak mau terang-terangan," katanya kepada wartawan, Kamis (14/2/2019).
Lanjutnya, ia menilai langkah TKN tersebut lantaran elektabilitas Jokowi-Ma'ruf yang mandek. Sehingga, katanya, mereka ikut mengeluarkan narasi yang agak arogan.
Baca Juga: Geram, BPN Geram Prabowo Dilarang Salat
"Mungkin merasa sudah terjepit segala macam, biasalah kalau orang dalami kondisi panik. Biasanya narasi, diksinya agak emosional. Yang jelas kami tetep mengedepankan kegembiraan dalam demokrasi," terangnya.
Baca Juga: Ahok Ditolak JK Masuk TKN, PDIP Jawabnya Begini...
Sebelumnya, seperti diberitakan, Wakil Ketua TKN Moeldoko mengatakan pihaknya saat ini menggunakan strategi yang diistilahkan dengan perang total.
"Strategi, saat ini kita menyebutnya dengan istilah perang total. Di mana hal-hal yang kita kenali adalah menentukan center of gravity dari sebuah pertempuran itu. Kita sudah memiliki center of gravity itu, sehingga kita tahu harus bagaimana setelah mengenali center of gravity itu," ucap Moeldoko di Kebon Sirih, Jakarta, Rabu (13/2).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil