Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bukan Main! Lonsum Capai Laba Segini di Tahun 2018

Bukan Main! Lonsum Capai Laba Segini di Tahun 2018 Kredit Foto: Antara/Wahdi Septiawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (Lonsum) membukukan kinerja keuangan yang positif pada periode yang berakhir sampai dengan 31/12/2019. Di tengah penurunan penjualan, Lonsum berhasil mencapai kenaikan laba usaha dan laba bersih 62,4% yoy dan 54,8% menjadi Rp339,7 miliar dan Rp331,4 miliar.

Presiden Direktur Lonsum, Benny Tjoeng, mengungkapkan bahwa di tahun 2018 ini, penjualan Lonsum mengalami penurunan sebesar 15,2% yoy menjadi Rp4,02 triliun. Adapun kontribusi produk sawit terhadapa total penjualan mencapai 91%. Lalu diikuti oleh produk karet dan benih bibit sawit masing-masing sebesar 5% dan 2%.

Baca Juga: Sinergi PTPN dan Pertamina Maksimalkan CPO dalam Negeri

“Penurunan harga jual rata-rata dari produk sawit (CPO dan PK) dan karet berdampak pada total penjualan dan laba Lonsum,” imbuh Benny dalam rilis di Jakarta, Kamis (28/02/2019).

Meskipun begitu, diakuinya bahwa Lonsum berhasil mempertahankan posisi keuangan dalam keadaan sehat dengan capaian aset seluruhnya berjumlah Rp10 triliun dan kas sebesar Rp1,66 triliun danpa funded debt.

“Lonsum mencatat pertumbuhan produksi yang kuat, baik produksi TBS inti dan total CPO. Namun demikian, Lonsum menghadapi penurunan harga komoditas terutama harga produk sawit dan karet yang berdampak pada kinerja Lonsum,” sambung Benny.

Asal tahu saja, produksi tandan buah segar (TBS) Lonsum di tahun 2018 lalu mengalami pertumbuhan sebesar 18,5% yoy menjadi 1.515.537 ton, di mana kontribusi yang paling besar berasal dari Kalimantan Timur dan Sumatra Selatan.

Disebutkan pula, seiring dengan peningkatan produksi TBS, produksi CPO di periode yang sama juga tumbuh 16,4% yoy menjadi 453.168 ton. Sementara itu, pada kuartal keempat tahun 2018 lalu tercatat peningkatan produksi TBS inti sebesar 29,6% yoy dan total  produksi CPO meningkat 28,8% yoy.

“Industri perkebunan diperkirakan akan tetap kompetitif dan menantang. Kami terus memperkuat posisi keuangan, fokus pada praktik-praktik agrikultur yang baik, serta meraih potensi pertumbuhan sehingga dapat mendukung upaya-upaya kami untuk mengatasi tantangan di masa depan,” tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: