Urgent! Pentingnya Komunikasi Internal Perusahaan di Era 4.0
Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas) melihat pentingnya mengatur pola komunikasi internal di setiap perusahaan di era 4.0. Untuk itu, dengan tema First Internal Communications Conference ‘Komunikasi Internal Di Era 4.0; Are You Ready?’, Perhumas menggelar acara diskusi atau sharing terbuka untuk para praktisis Humas dan masyarakat umum. Tujuannya ialah untuk memenuhi kebutuhan para praktisi Humas dalam menghadapi era digital seperti saat ini. Hal itu disampaikan Mohd Agung Laksamana, Ketua Umum Perhumas, Kamis (28/2/2019) di Hotel Akmani, Jakarta.
Menurut Agung, topik pembahasan dalam acara tersebut merupakan topik yang jarang sekali dibahas di dunia kehumasan.
“Saya melihat di semua manajemen, asset yang terpenting adalah people-nya. Kalua dia company-nya mau bangun, dia harus membuat strategi yang impact full yang cool, yang lebih relevan kepada karyawan-karyawannya,” kata Agung, Jakarta, Kamis (28/2/2019).
Baca Juga: Pekerja Harus Pahami Ini untuk Jalankan Teknologi Industri 4.0
Hal ini menurutnya telah dibuktikan oleh perusahaan-perusahaan besar yang memiliki kekuatan internal komunikasi yang berdampak pada button line business perusahaan tersebut. Untuk itu, Perhumas menginginkan berbagai perusahaan besar seperti Citibank, Gojek, Telkom dan lain sebagainya untuk sharing dengan para praktisi Humas dan masyarakat umum yang hadir dalam acara tersebut.
Membludaknya peserta dari berbagai kota dalam acara tersebut menurut Agung, membuktikan betapa pentingnya tema komunikasi internal untuk dibahas.
“Karena karyawan adalah asset untuk perusahaan,” tegas Agung.
Di era 4.0, perusahaan harus mampu me-maintaince penggunaan media sosial oleh karyawan. “Berita yang di dalam (perusahaan), yang dibilang untuk staff saja, bisa jadi muncul keluar. Praktisi komunikasi ini tantangannya menjadi double. Karena apapun yang dibicarakan di dalam (perusahaan) bisa saja bocor di luar. Maka tantangannya adalah bagaimana me-maintaince hal tersebut bagi praktisi komunikasi. Karena semua sudah digital semua,” tutur Agung kepada Warta Ekonomi di sela-sela Networking session.
Baca Juga: Simak! Perhumas Umumkan 5 Rekomendasi untuk Humas 4.0
Untuk itu, Agung menegaskan agar para Praktisi Humas segera bertransformasi di era disrupsi seperti saat ini.
“Karena kalau kita sendiri, misalnya, mau tau perubahaan perusahaan kita sendiri seperti apa, kadang-kadang mau nanya ke Humas lama, ke manajemen lama, akhirnya ke google aja, ternyata ada beritanya. Mungkin adanya Wikipedia, Blog, Youtube, Instagram, orang bisa meng-update mengenai progress perusahaan daripada dari sumber dalamnya sendiri. Nah ini menjadi tantangan juga peluang untuk kita praktisi Humas, bahwa kita harus mendapatkan informasi yang tepat sasaran. Kalau tidak nanti orang menganggapnya itu rumor, menjadi hoax,” jelasnya.
Dengan adanya acara tersebut, Agung berharap, Perhumas dapat membantu para praktisi Humas untuk mempercepat adaptasinya di era 4.0.
“Kalau tidak beradaptasi ya mereka tidak bisa keep up. Karena industrinya sudah berubah. Kalau dia tidak bisa memperbaiki konten-kontennya, mengetahui right channel, right massaging, right content kepada right people juga ya ribet. Formulanya adalah Humas harus mengetahui semua channel yang ada. Jadi bisa menulis konten by channel-nya in the right time,” tegas Agung
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ning Rahayu
Editor: Kumairoh
Tag Terkait: