Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, menegaskan bahwa partainya akan totalitas untuk lebih mementingkan kemenangan pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Nomor Urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin dalam Pemilihan Presiden 2019, baru kemudian kemenangan calon legislatif.
Surya Paloh dalam pengarahan internal kepada caleg DPRD Kabupaten Bungo dan Kabupaten Tebo, di Kota Muara Bungo, Jambi mengatakan saat ini hampir seluruh parpol memang akan mementingkan untuk memenangkan perhelatan pileg demi lolos syarat ambang batas parlemen sebesar empat persen jika ingin memiliki fraksi di DPR RI dan calon presidennya nomor dua.
"Kita berbeda. Kita katakan di Nasdem justru calon presidennya lebih penting daripada calon legislatifnya," katanya di depan 150 caleg DPRD Kabupaten Bungo dan Kabupaten Tebo.
Pemilik dan pendiri MetroTV ini menegaskan, pihaknya bertekad dengan seluruh daya upaya dan kemampuan yang dimilikinya untuk memberikan dukungan secara total dan memenangkan calon presidennya.
Dalam kesempatan ini, Paloh juga mengingatkan kepada para kadernya ada dua target pada 17 April 2019 mendatang yang akan dilangsungkan secara serentak, yang meliputi pemilihan presiden (Pilpres), pemilihan legislatif (Pileg) hingga pemilihan anggota DPD RI, yakni memenangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf di Pilpres dan memperoleh minimal 100 kursi DPR RI di Pileg.
Baca Juga: Prabowo Cuma Tahu Bicara "Stop Impor, Stop Impor!", Beda Sama Jokowi
Ia mengakui, pasti ada pertanyaan terkait hal ini karena prioritas pemenangan Nasdem yang lebih mementingkan kemenangan Jokowi ketimbang legislatif.
"Tentu timbul pertanyaan, kenapa capresnya lebih penting. Itu kalau disuruh memilih. Tapi pilihan utama kita ya jelaslah, kita ingin capres kita terpilih, kita juga ingin caleg-caleg kita juga terpilih. Sudah jelas," katanya.
Menurut Surya, mengapa dirinya lebih memilih memenangkan capres, alasannya karena sistem konstitusi yang dimiliki Indonesia. Negara Indonesia memberikan bentuk sistem ketatanegaraan dengan sistem presidensial.
"Pemerintahan dengan sistem presidensial. Presiden sekaligus sebagai kepala pemerintahan dan kepala negara. Maka, seluruh persoalan kehidupan kebangsaan kita amat sangat bertumpu pada kebijakan atas putusan yang diambil oleh seorang kepala negara dan kepala pemerintahan," katanya.
Baca Juga: Jokowi-Ma'ruf Unggul di Medsos, Nasdem Bilang Begini
Ia mengatakan, hingga saat ini bangsa dan negara masih memerlukan upaya-upaya untuk melakukan restorasi, penguatan atas seluruh aspek kehidupan kebangsaan yang dimiliki.
Hal inilah yang merupakan bagian dari komitmen visi dan misi partai sehingga diperlukan kepala pemerintahan yang sejalan yang berupaya untuk menerima dan menjadikan sebagai kebijakan pemerintahan.
"Kita percaya orang yang tepat untuk melaksanakan itu adalah Jokowi. Ini alasan kenapa kita lebih mementingkan terpilihnya kembali Jokowi ketimbang eskalasi kenaikan kursi caleg," ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Lestari Ningsih