Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

JK: Kerja Sama Indonesia-Australia Saling Menguntungkan

JK: Kerja Sama Indonesia-Australia Saling Menguntungkan Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan pengarahan dalam pembukaan Indonesia Millennial Summit 2019 di Jakarta, Sabtu (19/1/2019). Kegiatan untuk generasi milenial tersebut membahas mengenai politik, ekonomi, bisnis, olahraga, budaya, lintas agama, sosial, lingkungan sampai kepemimpinan milennial. ANTARA FOTO/ | Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengapresiasi semua pihak yang terlibat hingga penandatanganan perjanjian kemitraan komprehensif ekonomi antara Indonesia dan Australia (IA-CEPA) di Jakarta, Senin (4/3/2019).

JK mengatakan perundingan kedua negara terkait CEPA telah berlangung selama sembilan tahun. Negosiasi pertama kali diluncurkan pada akhir 2010. Sempat mengalami penundaan dari November 2013 hingga perundingan kembali dilakukan pada Maret 2016.

"Kami berharap IA-CEPA menjadi tonggak baru dalam hubungan bilateral Indonesia-Australia. Perjanjian ini menjadi simbol kemitraan yang saling menguntungkan tidak hanya hari ini, tapi juga di masa depan," kata JK yang turut hadir dan menyaksikan penandatanganan IA-CEPA.

Baca Juga: Setelah 9 Tahun Runding, Indonesia-Australia Resmi Teken IA-CEPA

JK mengatakan antara Indonesia dan Australia memiliki hubungan yang dekat baik secara geografis dan pertumbuhan ekonomi. Menurutnya, beberapa persamaan antara kedua negara membuat perjanjian ini penting untuk segera diimplementasikan.

"Perjanjian ini berbeda dari perjanjian yang dimiliki Indonesia-Australia dengan partner lainnya," ujarnya.

Ia mengatakan perjanjian ini dibangun berdasarkan strategi dan objektif yang jelas kedua negara untuk saling melengkapi dan tumbuh bersama. JK pun meyakini perjanjian ini akan meningkatkan kepercayaan dan membangun percaya diri kedua negara membawa kepastian dan kesempatan besar bagi pelaku bisnis.

"IA-CEPA akan memberikan manfaat bagi kedua negara, tidak hanya di bidang perdagangan tapi juga jasa dan investasi selain bidang-bidang lain sesuai kepentingan kedua negara antara lain kesehatan, pendidikan, dan pelatihan," tambah JK.

Selain itu, lanjutnya, dibutuhkan juga kerja sama energi dan pertanian. Indonesia butuh meningkatkan kualitas SDM terlatih.

Sementara itu, Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, mengatakan IA-CEPA bukan perjanjian perdagangan biasa. Melainkan sebuah kemitraan komprehensif yang tidak hanya berisi perjanjian perdagangan barang, jasa, dan investasi, tetapi juga kerja sama ekonomi yang lebih luas seperti pelatihan pendidikan kejuruan dan kesehatan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: