Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Direktorat Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional menggelar sosialisasi Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) dengan tema Potensi Pemanfaatan IA-CEPA di Surabaya, Jawa Timur, Senin (16/9/2019) lalu.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai manfaat perundingan, tantangan, dan peluang usaha dari perjanjian IA-CEPA. Selain itu, untuk mempersiapkan pelaku usaha menjelang implementasi perjanjian kedua negara tersebut.
"Kami ingin manfaat IA-CEPA diketahui kalangan usaha dan khalayak umum. Sehingga pada akhir tahun ketika IA-CEPA berjalan, pelaku usaha sudah mengetahui dan bersiap memanfaatkan skema preferensial dalam perdagangan barang, jasa, ketenagakerjaan, investasi, dan kerja sama ekonomi," ungkap Direktur Perundingan Bilateral Ni Made Ayu Marthini.
Baca Juga: Ekspor Diramal Bakal Terdongkrak dengan Adanya IA-CEPA
Kegiatan sosialisasi ini dibagi dalam dua sesi. Sesi pertama dimulai dengan diskusi panel dengan panelis Ni Made Ayu Marthini, Wakil Ketua Kadin sekaligus Wakil Ketua Apindo Shinta Kamdani, dan Minister Counsellor Kedutaan Besar Australia Alison Duncan.
Sementara sesi kedua disampaikan berbagai kisah sukses dari beberapa pelaku usaha yang berbisnis dengan mitra di Australia. Pelaku usaha tersebut ialah CEO National Hospital Hans Wijaya, pemilik Kalyana Indonesia Lina Kalyana, serta Manajer PT DSI Indonesia Hendra Purba.
"Selepas dari Surabaya, sosialisasi IA-CEPA akan dilaksanakan di beberapa kota lainnya di Indonesia. Hal ini bertujuan agar pelaku usaha di daerah dapat mempersiapkan dan memanfaatkan perjanjian perdagangan ini," pungkas Made.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti