Kredit Foto: Istimewa
Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko ikut merespons kabar penangkapan Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief, terkait kasus narkoba di Hotel Menara Peninsula, Jakarta Barat, Minggu (3/3).
Melalui akun Twitter-nya @budimansudjatmiko, ia mengenang masa kebersamaan dengan Andi, 25 tahun silam.
Budiman yang juga pernah menempuh pendidikan di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, bersama Andi Arief, mengaku sedih mendengar kabar tersebut.
" Apa sih nikmatnya narkoba, ndi? Bukankah lebih nikmat berdiskusi ide-ide besar buah pikir orang-orang besar, dan kita sendiri," tulisnya, Senin (4/3/2019).
Apa sih nikmatnya narkoba, ndi? Bukankah lbh nikmat berdiskusi ide2 besar buah pikir orang2 besar & KITA SENDIRI serta mewujudkannya dlm masyarakat? Kamu sdh memilih jalanmu dgn memilih jenis teman macam apa di sekitarmu. Sedih & moga2 tuduhan itu tdk benar
— Budiman Sudjatmiko (IG: budimaninovator) (@budimandjatmiko) March 4, 2019 " alt="" />Apa sih nikmatnya narkoba, ndi? Bukankah lbh nikmat berdiskusi ide2 besar buah pikir orang2 besar & KITA SENDIRI serta mewujudkannya dlm masyarakat? Kamu sdh memilih jalanmu dgn memilih jenis teman macam apa di sekitarmu. Sedih & moga2 tuduhan itu tdk benar
— Budiman Sudjatmiko (IG: budimaninovator) (@budimandjatmiko) March 4, 2019
Sambungnya, "Serta mewujudkannya dalam masyarakat? Kamu sudah memilih jalanmu dengan memilih jenis teman macam apa di sekitarmu. Sedih dan moga-moga tuduhan itu tidak benar," tambahnya.
Baca Juga: Kasus Andi Arief Tidak ada Kaitan dengan Partai, Ia Juga Korban
Katanya lagi, ia menceritakan ketika bersama-sama berdebat di sebuah kost-kostan di UGM. "Kita berdebat di kost-kostan di Sendowo UGM, saat kita merencanakan banyak hal besar untuk Indonesia kan? Aku berusaha tetap di jalanku, tapi kamu memilih teman-teman yang tak pernah bertaruh nyawa bersamamu. Mereka datang saat nikmat," katanya.
Menurutnya, jalan yang mereka lalui dulu, adalah jalan pedang yang hanya layak dimahkotai kemenangan atau kekalahan karena keyakinan.
"Bukan oleh kekalahan karena kekonyolan. Bahkan juga tak pantas dimahkotai kemenangan karena kebetulan-kebetulan, Ndi. Kita tidak secengeng itu," katanya.
Baca Juga: "Jangan Dibilang Kasus Andi Arief Kriminalisasi Yah"
Tambahnya lagi, "Kita ditakdirkan untuk gugur saat datangnya musim gugur nantinya. Bukan menusuk-nusukan duri sendiri ke mawarnya saat masih musim semi," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil