Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apa Itu Machine Learning?

Apa Itu Machine Learning? Kredit Foto: Pixabay
Warta Ekonomi, Jakarta -

Setelah mengulas mengenai Artificial Intelligence (AI), ada istilah lain dalam teknologi yang harus dikupas tuntas, yakni Machine Learning (ML). Secara harfiah, dapat diartikan sebagai mesin yang dapat belajar. Memang terdengar agak janggal. Lebih jelasnya, mengutip dari TechTarget (5/3/2019), ML adalah kategori algoritma yang memungkinkan aplikasi perangkat lunak menjadi lebih akurat dalam memprediksi hasil tanpa diprogram secara eksplisit.

Baca Juga: Apa Itu Artificial Intelligence?

Dalam dunia teknologi, istilah ini sudah tak asing lagi. Proses yang terlibat dalam pembelajaran mesin ini mirip dengan penambangan data dan pemodelan prediktif. Banyak orang yang akrab dengan pembelajaran mesin dari berbelanja di internet dan ditayangkan iklan yang terkait dengan pembelian mereka. Ini terjadi karena mesin rekomendasi menggunakan pembelajaran mesin untuk mempersonalisasi pengiriman iklan online hampir secara real time.

Mulanya, sebagai upaya ilmiah, pembelajaran mesin (ML) tumbuh dari pencarian kecerdasan buatan (AI). Maksudnya, ML itu merupakan salah satu cabang ilmu AI yang berfokus pada pengembangan sistem yang mampu "belajar" sendiri. Istilah ini pertama kali dicanangkan oleh Arthur Samuel, seorang pelopor Amerika di bidang permainan komputer dan kecerdasan buatan (AI) tahun 1959 ketika dirinya bekerja di IBM.

Namun, kehadiran ML tidak selamanya mulus. Peningkatan penekanan pada pendekatan logis dan berbasis pengetahuan menyebabkan keretakan antara AI dan ML. Sistem probabilitas diganggu oleh masalah teoritis dan praktis dari akuisisi dan representasi data.

Baca Juga: Apa itu Big Data?

Singkat cerita, ML mulai berkembang dan ditata ulang sebagai bidang terpisah pada 1990-an. Bidang ini mengubah tujuannya dari mencapai kecerdasan buatan menjadi mengatasi masalah yang sifatnya praktis. Ini mengalihkan fokus dari pendekatan simbolis yang diwarisi dari AI, dan menuju metode dan model yang dipinjam dari statistik dan teori probabilitas. Dengan begitu, ML  juga diuntungkan dari meningkatnya ketersediaan informasi digital, dan kemampuan untuk mendistribusikannya melalui Internet.

Sebenarnya penerapan ML dalam kehidupan sehari-hari itu telah banyak. Namun, kesadaran masyarakat yang masih minim mengenai informasi MLlah yang membuat mereka tak menyadarinya. Misalnya, dalam bidang kedokteran, ML kerap digunakan ketika mendeteksi penyakit seseorang dari gejala yang ada, salah satunya mendiagnosis penyakit jantung melalu rekaman elektrokardiogram.

Selain itu, ML juga sudah diterapkan dan sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari dalam bidang information retrival, yakni sebagai penerjemah bahasa dengan menggunakan komputer, mengubah suara menjadi teks, dan filter email spam.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Bagikan Artikel: