Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kementan Optimalisasi 45 Ribu Hektare Lahan Rawa Lebak di Wajo, Berapa Anggarannya?

Kementan Optimalisasi 45 Ribu Hektare Lahan Rawa Lebak di Wajo, Berapa Anggarannya? Kredit Foto: Kementan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Pertanian (Kementan) bersama para pejabat di Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar peluncuran optimalisasi lahan rawa lebak di Kelurahan Attakae, Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo.

Menurut Mentan Andi Amran Sulaiman, setidaknya Sulsel mendapat anggaran prioritas APBN 2019 senilai Rp640 miliar. Sebagai langkah awal sekaligus tahap pertama, pemerintah mencanangkan program tersebut di Kabupaten Wajo, Sidrap, Bone, Soppeng, dan Pinrang dengan jumlah anggaran sebesar Rp180 miliar.

Bantuan sendiri meliputi alat mesin pertanian (alsintan) seperti exavator, traktor roda dua, traktor roda empat, pompa air, combine harvester besar, power thresher, power thresher multiguna, corn sheller, dan corn combine harvester.

Di sisi lain, ada program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi), Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (Bekerja), juga bantuan benih berupa padi taro, cabai, bawang merah, bawang putih, dan kelapa. Sedangkan bantuan ternak yang diberikan berupa ayam dan kambing.

"Bantuan ternak dialokasikan sebagai bagian dari program Petani Milenial dan Bekerja. Selanjutnya Kementan juga memberikan paket bantuan Kawasan Pangan Rumah Lestari (KRPL) dan Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUPM). Ini semua upaya kita menuju Indonesia sebagai lumbung pangan dunia," ujar Amran dalam siaran pers yang diterima redaksi Warta Ekonomi, Rabu (6/3/2019).

Amran menjelaskan, untuk mendukung optimalisasi ini, Kabupaten Wajo akan diberi bantuan 10 unit exapator dan puluhan unit traktor. Alsintan ini yang nantinya akan digunakan para petani untuk menggenjot jumlah produksi.

"Zaman dulu tidak bisa mengambil bantuan langsung di Kementan. Tapi, saya menghadap Bapak Presiden, dan mengatakan pada beliau bahwa santri ini masa depan kita. Sejak saat itu presiden langsung putuskan untuk berikan apa yang ada," katanya.

Baca Juga: Kementan Pede Produksi Jagung Petani Gorontalo Capai 1,7 Juta Ton di 2019

Amran menegaskan, Serasi adalah program daya gedor pemerintah dalam menambah jumlah produksi karena ada potensi besar yang bisa dimanfaatkan dari sebuah lahan yang masih tidur.

"Ini memang lahan tidur, totalnya ada kurang lebih 45 ribu hektare yang kita bangunkan di Sulawesi. Jadi, nantinya lahan yang produksinya 0, kami jadikan tiga kali lipat dan ini harus kami mulai dari sekarang," katanya.

Amran mengaku optimis dengan program ini karena semua mesin dan alat yang digunakan terbukti mampu berjalan dengan baik. Apalagi, banyak petani ikut senang karena secara tidak langsung bisa menambah pemasukan.

"Kelihatanya teknologi yang kita gunakan untuk rawa sudah berhasil. Kita juga libatkan milenial untuk lahan rawa ini. Dan ingat, tidak boleh lagi ada seremoni ini dan itu. Semua harus nyata bahwa bantuan ini adalah bantuan langsung," katanya.

Di sisi lain, Amran juga mengajak semua generasi muda, utamanya para santri di Sulawesi untuk terlibat secara langsung dalam meningkatkan produksi pangan Indonesia. Ajakan itu ditandai dengan pemberian ribuan ekor ayam dan kambing.

"Kami akan bagiakan 1 juta ekor ayam untuk seluruh indonesia. Ribuan kambing, benih dan bibit-bibit lain," katanya.

Bupati Wajo, Amran Mahmud mengapresiasi langkah Kementan dalam mengoptimalisasi lahan rawa lebak menjadi lahan pertanian produktif. Menurut dia, langkah itu sangat tepat karena sesuai dengan program pemerintah pusat dan daerah.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak menteri yang telah memilih Wajo sebagai kegiatan optimalisasi lahan rawa menuju lumbung pangan dunia. Soal produksi memang harus jadi prioritas bersama, dan ini sejalan dengan program pemerintah daerah," tukasnya.

Baca Juga: Tak akan Impor Lagi, Kementan Segera Ekspor Jagung 113 Ribu Ton

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: