Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah menyoroti aktivitas Joko Widodo (Jokowi) yang masih menjabat presiden, namun juga berkampanye sebagai calon presiden.
Fahri menyarankan di sisa waktu kurang dari 1,5 bulan sebelum pencoblosan, sebaiknya capres petahana tersebut mengambil cuti, agar Pilpres 2019 berjalan adil.
"Tolong beliau cuti dan kurangilah mengkonsolidasi birokrasi dan aparat negara baik sipil maupun militer dalam keadaan kampanye kayak gini," ujarnya di Jakarta, Rabu (6/3/2019).
Baca Juga: Fahri Bilang, Kartu Sakti Jokowi Program Tak Masuk Akal
"Karena itu nanti ada perasaan orang enggak fair," tambahnya.
Ia menilai, muncul situasi tidak etis dalam pilpres kali ini. Sebab melihat Jokowi cenderung tidak adil saat kubu lawannya dilarang berbagai hal, seperti dukungan dari kepala daerah hingga mengumbar berbagai janji. Sementara, Jokowi terus bertemu dengan berbagai kalangan masyarakat dengan kapasitasnya sebagai presiden.
"Ketemu babinsa macam-macam, ya aparatur negara, aparatur sipil. Dalam situasi kampanye seperti ini, itu sebaiknya dilakukan oleh Pak JK (Jusuf Kalla) saja. Biarkan itu urusannya Pak JK," jelasnya.
Baca Juga: Fahri Hamzah Bilang Andi Arief Hanya Makan Pil, Jadi Bisa Diselesaikan
Fahri khawatir, muncul kecenderungan persepsi publik yang menilai pilpres kali ini berlangsung curang. Sebab, Jokowi sebagai petahana menggunakan kewenangannya dalam masa kampanye.
"Untuk mengkonsolidasi aparat sipil dan militer, itu enggak bagus itu," imbuhnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim
Tag Terkait: