Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah mengkritik rencana program tiga Kartu 'Sakti capres petahana Joko Widodo (Jokowi), salah satunya Kartu Pra-Kerja.
Fahri mengatakan, program tersebut tidak masuk akal. Sebab untuk penganggarannya pun belum ada.
"Itu kan bukan program yang masuk akal. Kenapa? Karena itu kan soal uang. Uangnya nggak ada," ujarnya di Jakarta, Rabu (6/3/2019).
Baca Juga: Waduh! Menkeu Masih Pertimbangkan Kartu 'Sakti' Jokowi
Fahri menjelaskan, Kartu Pra-Kerja itu bakal memberatkan APBN. Lantas menyinggung soal janji Jokowi menaikkan gaji kepala desa dan perangkat desa lainnya setara PNS golongan IIA. Selain itu, juga mengungkit penanganan bencana alam. Contoh penanganan gempa di Lombok, NTB yang dinilai tidak maksimal.
"Kepala desa sudah dijanjiin naik gajinya, ditarik lagi. Korban gempa nggak dibangun (rumah), masih tinggal di tenda sudah hampir setahun nih," katanya.
Baca Juga: JK Kritik Kartu Sakti Jokowi, Golkar Buka-bukaan
"Ini saja beresin dulu. Nggak ada duitnya, nah makanya jangan janji lagi. Saya khawatir dengan cara seperti ini presiden akan menjanjikan semua hal," sambungnya.
Kartu Pra-Kerja merupakan satu dari tiga kartu 'sakti' yang dicanangkan Jokowi-Ma'ruf Amin. Salah satu yang dijanjikan dari kartu ini adalah nantinya pemegang kartu yang notabene pengangguran akan digaji oleh pemerintah.
Baca Juga: Kartu Prakerja, Harapan Palsu Capres Petahana
Jokowi berjanji akan membagikan kartu Pra-Kerja kepada masyarakat lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) dan setaranya jika terpilih kembali.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim
Tag Terkait: