Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kacau! Partai Politik Pro Jokowi Saling Serang

Kacau! Partai Politik Pro Jokowi Saling Serang Kredit Foto: PSI
Warta Ekonomi, Jakarta -

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) balik menyerang PDI-Perjuangan yang menyebut berlebihan dan kurang informasi karena mengkritik partai nasionalis. Juru bicara PSI, Rian Ernest, mengatakan partainya tidak terima disebut minim implementasi di lapangan.

"Sekarang kalau minim implementasi, bagaimana menjelaskan fakta bahwa di banyak dapil, caleg-caleg DPR PSI sudah mengekor incumbent PDIP? Apa artinya? Bahwa masyarakat sudah jenuh dengan hanya sekedar pekik 'merdeka'," ujarnya di Jakarta, Rabu (12/3/2019).

Baca Juga: Ternyata PDIP Benar-Benar Kesal Sama PSI, Sampai Bilang Partai Nol Koma

Ia kemudian menyindir partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu soal caleg eks napi korupsi. Juga mempertanyakan komitmen antikorupsi PDIP.

"Apa konkretnya untuk melawan korupsi, kalau masih ada caleg eks koruptor diajukan lagi di April nanti?," katanya.

Selain itu, ia menanyakan bagaimana dengan fakta bahwa PDIP terlibat aktif mengesahkan Perda Syariah. Bentuk nyata peraturan mayoritas di atas minoritas.

Baca Juga: PDIP DKI: Suka-Suka Anies Baswedan

"Publik yang rindu partai nasionalis sejati sudah tidak akan puas diberikan jawaban ngawang seperti 'pembumian gagasan'," imbuhnya.

Sebelumnya, Ketua DPP PDIP, Hendrawan Supratikno, menganggap partai pimpinan Grace Natalie itu kekurangan informasi. Hal ini menyusul kritik tajam PSI ke sejumlah parpol nasionalis karena dinilai bungkam terkait isu intoleransi di Indonesia.

Baca Juga: PDIP Pertanyakan Sumber Dana Kampanye PSI, Pecah Kongsi Nih?

"Mungkin partai baru ini kurang informasi. Dalam kasus-kasus tertentu terlihat genit atau lebai," jelasnya.

Diketahui, PDI Perjuangan dan PSI merupakan dua partai yang mendukung pasangan nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim

Bagikan Artikel: