OYO Hotels mengumumkan performa keuangan dan bisnisnya selama 2018. Secara global, dengan jumlah kamar sebanyak 458 ribu per Desember 2018, nilai run rate OYO terealisasi sekitar US$1,8 miliar.
OYO juga berhasil tumbuh 4,3 kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Jumlah kamar yang terpakai mengalami peningkatan yang signifikan. Per Desember 2016, jumlahnya mencapai 6 juta dan meningkat menjadi 13 juta pada Desember 2017. Angka ini kembali melonjak menjadi 75 juta pada Desember 2018 (dengan peningkatan 5,7 kali dibandingkan tahun sebelumnya).
Chief Financial Officer OYO Hotels & Homes, Abhishek Gupta mengatakan, "Pertumbuhan pendapatan OYO disokong fundamental bisnis yang kuat, terutama di tiga aspek utama: kenaikan jumlah kamar eksklusif, kenaikan jumlah malam kamar yang terpakai sebesar 5,7 kali lipat, dan pertumbuhan pendapatan komisi. Kemitraan dengan OYO membantu peningkatan kualitas hotel lokal dan tingkat okupansi kamar hotelnya dari rata-rata 25% menjadi 65%. Ini terbukti mengoptimalkan tingkat penghunian properti para pemilik aset yang sebelumnya tidak maksimal."
Abhishek menambahkan, "Kami akan terus menjaga momentum sembari meningkatkan pengalaman menginap untuk masyarakat di dunia. Target kami adalah menjadi jaringan hotel terbesar di dunia. Pasar dalam bisnis perhotelan sangat besar dan terus berkembang sehingga menimbulkan kesenjangan antara pertumbuhan permintaan dan penawaran. Kami akan terus memberikan nilai lebih bagi para pemilik aset."
Baca Juga: OYO Hotels Targetkan Ekspansi ke Lebih dari 100 Kota di 2019
Di Indonesia, OYO telah mengalami pertumbuhan 10 kali lipat hanya dalam waktu empat bulan sejak resmi beroperasi pada Oktober 2018. Di lebih dari 30 kota, OYO memiliki lebih dari 360 mitra hotel dan lebih dari 11.000 kamar dengan tingkat hunian rata-rata meningkat sebesar 75%. Melalui teknologi dan kemampuan mentransformasi serta mengoperasikan hotel, setiap bulan OYO Hotels menambah lebih dari 70 hotel ke dalam jaringannya.
Secara global, OYO Hotels kini telah hadir di lebih dari 500 kota di delapan negara seperti India, Tiongkok, Malaysia, Nepal, Inggris, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Indonesia, dan Filipina. Properti yang tergabung di jaringan OYO telah menampung tamu di lebih dari 13 ribu hotel dan 6 ribu rumah di seluruh dunia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: