Dalam beberapa tahun terakhir, sektor tenaga kerja informal telah menjadi kontributor utama bagi tenaga kerja Indonesia. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), sektor tenaga kerja informal berhasil menyerap 58% tenaga kerja, lebih tinggi dari tahun lalu. Per Agustus 2018, jumlah pekerja sektor informal mencapai 70,5 juta, lebih banyak dari pekerja di sektor formal.
Namun, salah satu tantangan umum bagi pencari kerja adalah kurangnya informasi dan platform pencari pekerjaan, terutama untuk sektor informal. Di tengah persoalan tersebut Kormo hadir menawarkan solusi. Kormo adalah aplikasi dari Google Area 120 workshop Google untuk proyek eksperimental. Aplikasi ini dikembangkan untuk fokus dalam menghubungkan pencari kerja dengan penyedia kerja sektor informal.
Bickey Russell, Founder dan Lead Kormo mengungkapkan, sejak diluncurkan di pertama kali di Bangladesh 2017 lalu, saat ini Kormo telah menghubungkan 25.000 lowongan kerja dari sekitar 400 penyedia tenaga kerja di sana. Kormo yang dalam bahasa Bangladesh berarti Bekerja ini, memanfaatkan machine learning dari Google untuk merekomendasikan lowongan kerja yang disesuaikan dengan profil pengguna dan aktivitas pengguna dalam aplikasi.
“Saat ini Kormo masih dalam tahap pengembangan awal, terus mengembangkan fitur untuk memaksimalkan dampak positif pada sektor tenaga kerja informal,” ungkap Russel kepada Warta Ekonomi, Jakarta, Kamis (14/3/2019).
Baca Juga: Lowongan Kerja Dibuka Besar-Besaran, Publik Kian Optimistis
Hal unik dari Kormo adalah aplikasi ini juga berusaha membantu para pencari kerja untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan mereka melalui fitur Belajar, di mana Kormo menyediakan modul pembelajaran dalam bentuk video dan artikel. Para pencari kerja akan mendapatkan lencana setiap kali mereka selesai mempelajari modul, sehingga penyedia kerja dapat mengetahui jenis keterampilan atau pengetahuan yang dimiliki pelamar.
Menurut Bickey Russell Kormo akan menjadi lebih dari sekadar platform bagi pencari kerja di sektor informal. Karena itu Kormo mendorong para pencari kerja dapat menggunakan fitur Belajar, sehingga mereka dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka untuk mempersiapkan diri sebelum wawancara kerja.
Tidak hanya itu, Kormo juga menghadirkan transparansi bagi pencari dan penyedia kerja dalam bentuk notifikasi. Pencari kerja akan diberitahu saat lamaran mereka sudah dibaca, saat mereka dipanggil wawancara hingga sampai ke pengumuman akhir. Sementara penyedia kerja akan diberitahu ketika lamaran pekerjaan yang mereka unggah ke Kormo telah dibaca dan direspon oleh pencari kerja.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Agus Aryanto
Editor: Kumairoh
Tag Terkait: